Cyberindonesia.net – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung kembali menunjukkan keseriusan dalam membangun prestasi olahraga. KONI menggelar Rapat Evaluasi sembilan cabang olahraga (cabor) pasca Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri I di Kudus, Jawa Tengah.
Rapat dipimpin Wakil Ketua II KONI Lampung Riaagus Ria, pada Jumat, 14 November 2025. Hadir unsur Binpres, Diktar, serta sembilan manajer, dan pelatih. Termasuk pengurus Binpres dari cabor peserta PON Bela Diri, yakni, Karate, Shorinji Kempo, Pencak Silat, Judo, Tarung Derajat, Wushu, Gulat, Taekwondo, dan Sambo.
Rapat strategis ini sebagai rangkaian lanjutan dari pra even, even hingga pasca even. Tiga hal jadi fokus pembahasan. Pertama, evaluasi hasil PON Bela Diri. Berupa peninjauan menyeluruh terhadap capaian atlet, strategi pertandingan, kesiapan teknis, serta pelaksanaan program selama even.
Kedua, analisis SWOT tiap cabor. Di mana Tim Monitoring san Evaluasi (Monev) KONI Lampung memaparkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan dari tiap cabor, sebagai dasar penyusunan strategi pembinaan yang lebih efektif ke depan.
Ketiga, masukan dan saran untuk pembenahan. Di mana KONI Lampung memberikan rekomendasi konkret terkait peningkatan kualitas latihan, manajemen tim, serta kesiapan menghadapi even-even besar berikutnya.
Wakil Ketua II KONI Provinsi Lampung Riagus Ria, menegaskan bahwa evaluasi ini merupakan bagian penting dari proses pembinaan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan setiap tahapan pembinaan berjalan efektif dan tepat sasaran. Evaluasi ini menjadi bahan untuk meningkatkan kinerja dan prestasi Lampung ke level yang lebih tinggi,” ujarnya.
Rapat berlangsung interaktif, terbuka, dan penuh komitmen dari seluruh peserta. Hasil evaluasi diharapkan menjadi pedoman bagi setiap cabang olahraga untuk meningkatkan program pembinaan dan memaksimalkan potensi atlet menjelang kejuaraan-kejuaraan selanjutnya.
Dengan konsistensi evaluasi serta sinergi antara KONI dan cabor, Lampung semakin optimistis menjaga tradisi prestasi dan bersaing lebih kuat di tingkat nasional.***