Cyberindonesia.net – Tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026, tampaknya bakal bergeser. Kabupaten Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Mesuji, sebagai tuan rumah bersama beri sinyal “lempar handuk” karena persoalan anggaran.
Sinyal itu tampak dari pernyataan Bupati Tulang Bawang Qudratul Ikhwan via selulernya belum lama ini. Ia tegas menyatakan bahwa kabupaten Say Bumi Nenggah Nyappur masih sangat memerlukan pembangunan infrastruktur dan berbagai bidang lainnya. Maka dari itu kemungkinan besar dirinya tidak sanggup mengcover biaya sebagai tuan rumah Porprov 2026.
“Kalau ditanya siap, pasti saya jawab tidak. Alasannya jelas. Saya kan baru di Tulang Bawang secara definitif, maka saya masih dalam rangka konsolidasi dan terus melakukan pendataan sebagai dasar dari program pembangunan. Porprov memerlukan biaya yang tidak sedikit,” ucapnya.
Namun, lanjut Qudratul, secara dukungan, Kabupaten Tulang Bawang akan mendukung dari beberapa segi yang bisa dilakukan meski tidak terlalu besar.
“Kalau ketua KONI Kabupaten Tulang Bawang mungkin bisa melakukan terobosan lain, mungkin bisa saja dilaksanakan. Yang jelas, secara garis besar kami tidak mungkin memberikan dukungan maksimal kali ini. Semuanya sedang efisiensi. Bahkan, kami tidak tahu sampai kapan (efisiensi)?” tuturnya.
Qudratul mengatakan bahwa dirinya selaku kepala daerah saat ini sedang berupaya “ngamen” di Jakarta untuk berbagai bantuan dari pusat, namun hasilnya juga sama. Semua masih dalam situasi efisiensi.
“Maka dari itu, kami pasti harus melakukan perencanaan yang tepat untuk membelanjakan anggaran yang sangat terbatas ini untuk pembangunan di Tulang Bawang. Saya rasa semua daerah sama persoalannya dengan kami kok. Mohon dimaklumi hal seperti ini,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum KONI Tulang Bawang Arif Budiman saat dikonfirmasi terkait kesiapan justru dirinya menyanggupi untuk menggelar Porprov jika dari KONI Provinsi Lampung segera merilis berapa besara dana sharing ke kabupaten untuk pelaksanaannya.
“Kalau saya siap aja. Tapi ingin tau dulu dari KONI provinsi, berapa dana yang harus kami terima sebagai dana sharing Porprov itu? Jadi, nanti jelas berapa kekurangan yang harus kita (KONI Tulang Bawang) cari?” katanya.
Arif menyatakan bahwa KONI Lampung pernah menyampaikan soal dana sharing, namun belum pasti besarannya. Karenanya, KONI Tulang Bawang masih menunggu kepastiannya.
“Kalau dari KONI provinsi tidak jelas berapa mau kasih ke daerah yaa… susah juga,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum II KONI Provinsi Lampung Candra Kurniawan saat dikonfirmasi menyatakan bahwa untuk dana sharing ke tuan rumah secara teknis belum ada pembahasan di KONI Provinsi Lampung.
“Nanti pasti akan dibahas pada saat pengajuan dan penetapan anggaran KONI tahun 2026. Saya sepakat memang harus ada dana sharing semacam itu, namun besarannya memang belum dibahas secara teknis,” kata Candra lewat selulernya Rabu, 21 Mei 2025.
Porprov memang domain dari Wakil Ketua Umum II Bidang Pembinaan Prestasi, yang kelak akan melakukan asistensi dengan daerah yang akan melaksanakan Porprov 2026.
Dana sharing memang sering menjadi penyebab bagi daerah untuk “lempar handuk” saat sudah dekat pelaksanaan Porprov. Contohnya Lampung Utara Tahun 2017 dan Pringsewu Tahun 2022.
Sehingga kedua Porprov itu kembali diambil alih KONI Lampung dan diselenggarakan di Kota Bandar Lampung.***