Cyberidonesia.net – Angka lulusan perguruan tinggi yang bekerja sesuai kompetensi masih sangat rendah. Dari 30.000 lulusan, hanya 1.200 orang atau 4 persen terserap sesuai pendidikan yang mereka tempuh.
Menurut Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal, angka tersebut menjadi peringatan akan pentingnya membenahi sistem pendidikan sejak Sekolah Menengah Atas (SMA).
Apalagi, hanya 3 persen lulusan SMA di Provinsi Lampung melanjutkan pendidikan tinggi. Sementara angka lulusan aekitar 80.000 orang setiap tahunnya.
“Ini menunjukkan bahwa kualitas SDM masih harus terus diperbaiki,” kata Gubernur Lampung dalam acara Musyawarah Besar (Mubes) ke-3 Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Smanda Bandar Lampung di Auditorium Universitas Teknokrat Indonesia, Kota Bandar Lampung, Sabtu, 19 Juli 2025.
Kiyai Mirza — sapaan akrab Gubernur Lampung — mengingatkan bahwa tahun 2045 hanya berjarak 20 tahun lagi. Di mana generasi yang sedang menjajaki masa SMA merupakan kelompok usia produktif yang akan menjadi pilar Indonesia Emas.
“Anak-anak yang masuk SMA tahun ini adalah generasi yang akan menentukan nasib Indonesia di masa depan,” ucapnya.
Karena itu, Gubernur Lampung mengajak semua pihak bersatu membangun SDM berkualitas. Ia menyebut ada tiga agenda utama yang harus dilakukan bersama. Pertama, memastikan anak-anak SMA mendapatkan pengajaran berkualitas dan dari guru-guru terbaik di Indonesia.
Kedua, mengurangi angka putus sekolah. “Tidak boleh ada lagi siswa yang berhenti sekolah karena keterbatasan biaya. Harus kita bantu,” ujarnya tegas.
Ketiga, memperkuat ikatan alumni dengan cara menjadi wadah sinergi, kolaborasi. Bahkan, menjadi institusi seperti koperasi atau yayasan bersama.
“Bisa berbagi masalah, usaha bareng, koperasi bareng, yayasan bareng,” tuturnya.***