Lampung Layak Sandang Lumbung Ternak Nasional

Berita Utama230 views

Cyberindonesia.net – Provinsi Lampung menjadi produsen utama protein hewani di wilayah Sumatera. Tercatat, produksi daging mencapai 28.942 ton per tahun. Terdiri dari daging sapi 23.065 ton, dan daging kambing 5.877 ton.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, populasi sapi potong Lampung mencapai 820.246 ekor, tertinggi di Sumatera dan ketiga di Indonesia. Sementara populasi kambing mencapai 1,96 juta ekor, juga tertinggi di Sumatera.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa peternakan bukan hanya soal produksi hewan, tetapi terkait langsung dengan ketahanan pangan dan kualitas sumber daya manusia.

“Ketahanan pangan dan gizi generasi muda adalah fondasi daya saing bangsa. Lampung punya kekuatan ganda: populasi ternak yang besar dan pasokan jagung sebagai pakan yang melimpah. Lampung layak disebut Lumbung Ternak Nasional,” ujarnya pada Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-189 di halaman UPTD Balai Pelayanan Kesehatan Hewan, Jumat, 3 Oktober 2025.

Gubernur Lampung menuturkan, permintaan protein hewani akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Merujuk laporan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), konsumsi daging global diperkirakan naik 14 persen pada 2030 dibandingkan satu dekade sebelumnya.

“Indonesia tidak boleh hanya menjadi penonton. Lampung harus berada di garda depan,” katanya.

Pemprov Lampung terus berinovasi untuk meningkatkan populasi dan kualitas ternak. Satu di antaranya melalui program inseminasi buatan yang dijalankan UPTD Balai Inseminasi Buatan (BIB). Hingga September 2025, BIB Lampung memproduksi 41.258 dosis semen beku dan telah mendistribusikan 40.555 dosis ke berbagai kabupaten/kota.

BIB Lampung kini memiliki 16 sapi pejantan unggul yang telah tersertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI), terdiri atas empat sapi limousine, dua simmental, lima brahman, empat bali, dan satu sapi krui.

“Sertifikasi SNI membuktikan kualitas semen beku Lampung, yang diharapkan mampu meningkatkan produktivitas ternak sekaligus menambah Pendapatan Asli Daerah,” ujar Gubernur Lampung.

Upaya menjamin keamanan produk peternakan juga dilakukan dengan penerbitan Sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV) bagi unit usaha dan rumah potong hewan. Sepanjang Januari–September 2025, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung telah mengaudit dan mengeluarkan 30 sertifikat NKV di delapan kabupaten/kota. Meliputi Bandar Lampung, Metro, Lampung Selatan, Pringsewu, Tulang Bawang, Lampung Timur, Lampung Utara, dan Way Kanan.

Selain itu, kampanye gizi produk peternakan dilaksanakan di Lampung Utara dan Tulang Bawang dengan menyasar 600 penerima manfaat, terutama ibu hamil, balita, dan anak sekolah. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani bagi pertumbuhan anak.

Bulan Bakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke-189 bertema “Memperkuat Swasembada Protein Hewani Menuju Indonesia Emas 2045.” Acara dihadiri ribuan peserta. Mulai dari pejabat pemerintah, akademisi, organisasi profesi peternakan, perusahaan pakan ternak, komunitas pencinta hewan, hingga masyarakat umum.

Penyelenggaraan Bulan Bakti Peternakan dan WRD 2025 ini diharapkan mampu memperkuat posisi Lampung sebagai pusat produksi protein hewani di Sumatera.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *