TNI AL Jadikan Lampung Lumbung Tanaman Kedelai

Berita Utama295 views

Cyberindonesia.net – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) punya program strategis swasembada pangan, energi, air, serta penguatan ekonomi kreatif, hijau, dan biru. Bahkan, menjadikan Lampung sebagai lumbung tanaman kedelai.

Hal itu terungkap saat Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menerima Kasatkoord Kolonel Laut (P) Edi Eka beserta jajaran, di Ruang Kerja Gubernur Lampung, Kamis, 4 September 2025.

Kolonel Laut (P) Edi Eka menjelaskan alasan Lampung dipilih sebagai pusat pengembangan kedelai nasional. Menurutnya, sejak tahun 1990-an Indonesia bergantung hingga 90 persen pada impor kedelai dari Amerika Serikat, Argentina, dan Brasil. Sebagian besar kedelai impor tersebut merupakan produk rekayasa genetik (GMO) yang berisiko bagi kesehatan generasi mendatang.

Karena itu, diperlukan langkah strategis untuk mengembalikan kejayaan kedelai lokal, dan Lampung dinilai memiliki potensi besar untuk mewujudkannya.

Edi mengingatkan bahwa pada dekade 1980-an Lampung pernah dikenal sebagai lumbung kedelai nasional. Momentum panen perdana kedelai di Prokimal Lampung pada 18 Agustus 2025 menjadi bukti bahwa daerah ini masih sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sentra produksi kedelai nasional.

Lebih lanjut, TNI AL bekerja sama dengan pakar pertanian Prof. Dr. Ali Zum Mashar dalam pengembangan pupuk cair fermentasi bernama MIGO, yang terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, bahkan pada lahan dengan kualitas rendah.

Teknologi ini diyakini dapat mendukung keberhasilan program swasembada pangan apabila dapat diproduksi dan dikembangkan di Lampung.

“Apabila pupuk cair MIGO ini dipusatkan di Lampung, maka berbagai sektor pertanian akan lebih subur dan produktif. Dengan demikian, Lampung dapat berperan sebagai pusat pertanian sekaligus menjadi salah satu pilar utama swasembada pangan nasional,” tutur Edi.

Kasatkoord juga menyampaikan bahwa proyek percontohan kedelai telah dilakukan di sejumlah daerah, termasuk Jakarta, Makassar, dan Sulawesi, dengan hasil yang baik. Ke depan, Lampung diharapkan dapat menjadi pusat pengembangan kedelai nasional melalui sinergi erat antara TNI AL, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan lainnya.

Pemerintah Provinsi Lampung menyatakan dukungannya atas inisiatif TNI AL tersebut. Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa sinergi antara TNI AL, Pemprov Lampung, serta pemangku kepentingan terkait merupakan langkah penting dalam mempercepat program swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan terhadap impor.

“Pemprov Lampung siap berkolaborasi, karena upaya ini tidak hanya menyangkut ketahanan pangan, tetapi juga menyangkut kemandirian bangsa. Lampung memiliki lahan, pengalaman, serta semangat masyarakat yang kuat untuk mendukung agenda strategis ini,” kata Gubernur Lampung.

Terkait pupuk cair, Gubernur Lampung menjelaskan bahwa di Provinsi Lampung telah terdapat pupuk cair yang telah dikembangkan oleh poktan yang ada di Provinsi Lampung. Di Lampung Timur tepatnya di Desa Taman Asri yang telah berhasil memproduksi sebanyak 620 Liter pupuk organik cair (POC).***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *