Cyberindonesia.net – Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari, mengajak kaum perempuan, khususnya para ibu, untuk terus meningkatkan literasi digital dan kecerdasan finansial sebagai bekal melindungi keluarga dari kejahatan online serta memperkuat ketahanan ekonomi rumah tangga.
Ajakan itu disampaikan Batin Wulan, sapaan akrabnya, saat membuka Seminar Literasi Keuangan Sicantik (Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah) dalam rangka Peringatan Hari Ibu Tahun 2025 di Gedung Student Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (Unila), Jumat, 31 Oktober 2025.
Seminar mengusung tema “Meningkatkan Literasi Digital dalam Mencegah dan Melaporkan Penipuan Online” dan turut dihadiri perempuan disabilitas dari Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Provinsi Lampung. Seminar dilaksanakan oleh Perkumpulan Istri Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (PIISEI) Provinsi Lampung bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung.
Batin Wulan mengatakan para ibu memiliki peran penting dalam membangun ketahanan ekonomi keluarga. Karena itu, perempuan perlu menjadi lebih cerdas dalam mengelola keuangan dan tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi digital.
“Kita harus terus menambah nilai diri dengan belajar dan memahami dunia digital, agar mampu melindungi keluarga dari kejahatan online serta bertahan menghadapi situasi ekonomi,” ujar Batin Wulan.
Dia menyampaikan apresiasi kepada PIISEI Provinsi Lampung yang telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat kiprah organisasi perempuan di daerah.
“Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat menambah wawasan dan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan keluarga Lampung yang cerdas digital, mandiri finansial, dan tangguh menghadapi tantangan zaman,” tutur Batin Wulan.
Dia menegaskan, kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari kemampuannya memanfaatkan teknologi. Namun, jika tidak disertai pemahaman literasi digital, kemajuan itu justru bisa membawa dampak negatif.
“Banyak kasus penipuan online muncul karena kurangnya pengetahuan. Ibu-ibu harus tahu cara mengenali modus penipuan seperti investasi bodong, pinjaman online ilegal, undian palsu, atau penipuan berkedok donasi,” kata Batin Wulan.
Dia mendorong para ibu untuk aktif mencari informasi dan belajar melalui berbagai sumber, baik buku maupun media sosial yang edukatif.
Sementara itu, Kepala OJK Provinsi Lampung Otto Fitriandy, menyambut baik kegiatan ini dan menilai perempuan memiliki peran besar dalam membangun ketahanan ekonomi bangsa.
“Kami terus mendorong agar perempuan, termasuk penyandang disabilitas, memiliki kemampuan mengelola keuangan dengan baik dan mandiri,” ujar Otto.
Ia mengingatkan masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap penipuan digital yang sering menggunakan modus pengumpulan data pribadi melalui SMS atau WhatsApp.
“Ibu-ibu harus kritis terhadap setiap penawaran yang meminta data pribadi. Jangan mudah percaya sebelum memverifikasi sumbernya,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa industri jasa keuangan berkomitmen memberikan kemudahan akses layanan bagi penyandang disabilitas, baik dalam produk simpanan maupun pembiayaan.
“Kami OJK menilai bahwa kaum perempuan memiliki peran yang luar biasa dalam membangun keluarga dan juga perekonomian bangsa. Tidak terkecuali bagi perempuan penyandang stabilitas karena dengan segala keterbatasannya, mampu berkontribusi dalam kegiatan ekonomi dan sosial di masyarakat,” katanya.
Menurut Otto, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun ekosistem keuangan syariah yang adil, beretika, dan sesuai dengan prinsip keterbukaan.
“Kami melihat bahwa dengan dalam peringatan hari ibu ini, kita memiliki semangat yang sama untuk mendorong kaum perempuan juga melek industri jasa keuangan, dan mampu menjadi punya kemandirian secara finansial,” ujarnya.
Sebagai wujud dukungan pemberdayaan ekonomi perempuan, dalam kesempatan tersebut turut diserahkan Bantuan Kredit kepada 10 UMKM Perempuan serta Beasiswa Dana Anak Asuh bagi siswa berprestasi dan kurang mampu.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan lomba berkebaya.
Turut hadir, Ketua PIISEI Provinsi Lampung Marselina Djayasinga, Rektor Unila Lusmeilia Afriani, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Provinsi Lampung Usep Syaipudin dan Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Provinsi Lampung Siti Chodijah.***

