Cyberindonesia.net – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyikapi kasus keracunan pelajar di Bumi Ruwa Jurai usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Menurut Kiyai Mirza — sapaan akrab Gubernur Lampung — bahwa hal tersebut terjadi akibat penurunan standar operasional prosedur (SOP) di dapur MBG. Padahal, SOP MBG sudah sangat tinggi, sangat baik, dan sangat bagus.
“Selama tujuh bulan zero accident. Ketika ada human error atau SOP yang turun sedikit saja, maka mulai ada kejadian luar biasa,” ujarnya.
Karena itu, Gubernur Lampung menyatakan langsung menginstruksikan untuk memperketat pengawasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Lampung. Pengawasan tersebut mulai kepala daerah, dinas kesehatan, kader posyandu, puskesmas hingga lembaga vertikal.
“Ini jadi pelajaran ya. Kita fokus bagaimana teman-teman SPPG yang ada di seluruh kabupaten kota ketat dalam menjalankan standar operasional. Jadi hal-hal seperti itu, In Syaa Allah tidak ada lagi,” kata Kiyai Mirza.
Gubernur Lampung juga menyoroti ketersediaan bahan pangan yang bekum sepenuhnya memenuhinkebutuhan MBG. Kiyai Mirza mendorong Satuan Tugas MBG bekerja sama dengan Koperasi Merah Putih untuj menjamin pasokan pangan yang berkelanjutan. Dengan demikian, program MBG kembali berjalan baik.***

