Perdagangan Lampung Surplus 1.511,17 Juta USD

Cyberindonesia.net – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung sukses meningkatkan perdagangan luar negeri.

Nilai ekspor Januari hingga Mei 2025 tercatat mencapai 2.491,01 juta US Dollar (USD). Angka itu meningkat sebesar 36,98% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1.818,56 juta USD.

Bukan cuma nilai ekspor. Nilai impor Lampung juga mengalami kenaikan sebesar 5,93 persen atau setara 979,84 juta USD.

Dari perbandingan ekspor dan impor tersebut, Lampung berhasil mencatatkan surplus perdagangan sebesar 1.511,17 juta USD.

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Lampung Ganjar Jationo mengungkapkan bahwa sinyal positif penguatan perekonomian tersebut berdasarkan data resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung No. 39/07/18/TH.XXV tanggal 1 Juli 2025.

Ganjar membeber bahwa pertumbuhan didominasi oleh sektor industri pengolahan dengan nilai 1.597,51 juta USD. Disusul sektor pertanian sebesar 579,75 juta USD, dan sektor pertambangan serta lainnya sebesar 313,75 juta USD.

“Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Lampung semakin mengoptimalkan potensi sumber daya alamnya dengan mendorong hilirisasi dan nilai tambah produk ekspor sesuai dengan visi dan arahan Pak Gubernur Lampung,” tutur Ganjar di Bandar Lampung, Selasa, 29 Juli 2025.

Untuk jenis komoditas ekspor yang mengalami kenaikan pada periode Januari hingga Mei 2025, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 adalah Kopi Robusta naik 454,4 juta USD, Turunan Minyak Sawit/CPO naik 254,4 juta USD, Karet SIR naik 26,17 juta USD, dan Lada Hitam naik 16,59 juta USD.

Kenaikan tersebut tak terlepas dari langkah strategis Pemprov Lampung membuka akses pasar global dan penguatan diplomasi ekonomi. Sehingga sejumlah negara memberikan andil peningkatan ekspor.

“Amerika Serikat menjadi negara tujuan utama ekspor Lampung dengan nilai 387,30 juta US. Berikutnya, Pakistan 243,70 juta USDollar, India 227,01 juta USD, dan Belanda 203,33 juta USD,” tutur Ganjar.

Selain ekspor, nilai impor Lampung juga mengalami kenaikan sebesar 5,93 persen atau setara 979,84 juta USD. Impor didominasi oleh barang konsumsi, barang modal, serta bahan baku dan penolong.

Komoditas penyumbang impor terbesar adalah Migas, Pakan Ternak, Pupuk, Sapi, Gula Kasar, Kedelai, Mesin, dan Beras.

“Negara asal impor utama adalah Nigeria, Angola, Australia, dan Amerika Serikat,” ujarnya.

Selain itu, neraca perdagangan Lampung pada Mei 2025 juga menunjukkan tren positif. Nilainya mencapai 388,08 juta USD. Jauh lebih tinggi dibanding Mei 2024 sebesar 173,51 juta USD.

“Capaian ini mencerminkan keberhasilan kolaborasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis ekspor. Ini merupakan satu upaya Pemerintah Provinsi Lampung, melalui berbagai program strategis dan sinergi lintas sektor,” katanya.

Menurut Ganjar, langkah-langkah transformasi digital di sektor pelayanan perdagangan, promosi produk unggulan daerah melalui platform digital, serta fasilitasi kemudahan ekspor menjadi kunci dalam memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk Lampung di kancah internasional.

“Dengan tren yang positif ini, Pemprov Lampung optimistis perdagangan luar negeri akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Lampung,” ujar Ganjar. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *