Indonesia Defisit 1 Juta Kantong Darah Tiap Tahun

Cyberindonesia.net – Indonesia mengalami defisit darah nasional. Dengan populasi 280 juta jiwa, kebutuhan darah minimal mencapai 5,6 juta kantong per tahun.

Faktanya, produksi saat ini berkisar 4,6 juta kantong. Artinya kekurangan 1 juta kantong darah tiap tahun.

“Kebutuhan naik, produksi naik, tapinselisih satu juta kantong itu masih tetap (terjadi),” ucap Direktur Jenderal Kesehatan Lanjutan dr. Azhar Jaya saat aksi kemanusiaan Dharma Waniya Persatuan (DWP) Kementerian Kesehatan (Kemenkes)  di Aula Siwabessy, Gedung Prof. Sujudi Kemenkes pada Senin,  28 Juli 2025.

Padahal, berdasarkan standar World Health Organization (WHO), setidaknya 2% dari populasi suatu negara sebaiknya menjadi pendonor aktif. “Ini artinya, kita perlu kampanyekan pentingnya donor darah secara rutin,” kata Azhar.

Ia menuturkan bahwa darah adalah satu-satunya elemen tubuh yang tidak dapat digantikan oleh teknologi apa pun.

“Kalau tulang bisa diganti pen, organ dibantu alat. Tapi darah? Hanya bisa diganti dengan darah,” tutur Azhar.

Ia juga menyampaikan bahwa donor darah adalah bentuk sedekah yang bernilai tinggi, karena manfaatnya dirasakan baik oleh penerima maupun pendonor.

“Donor darah itu sedekah yang tidak butuh uang. Cukup dengan tubuh yang sehat, makan seperti biasa, hidup sehat, lalu donor. Justru setelah donor, tubuh kita menjadi lebih sehat lagi,” ujarnya.

Wakil Menteri Kesehatan Prof. Dante Saksono Harbuwono, yang hadir turut memberikan edukasi. Ia katakan bahwa donor darah juga membawa manfaat besar bagi kesehatan pendonor.

“Tubuh menjadi lebih segar setelah donor. Ini membantu regenerasi sel darah dan menjaga kesehatan jantung. Donor darah adalah bentuk solidaritas kemanusiaan yang sederhana namun sangat bermakna,” ucapnya.

DWP Kemenkes menggelar aksi kemanusiaan dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia.  Aksi bertema “Berikan Darah, Berikan Harapan – Bersama Kita Selamatkan Nyawa” tersebut merefleksikan semangat solidaritas dan kontribusi nyata dalam memenuhi kebutuhan darah.

Sebanyak 458 peserta terdaftar secara daring. Terdiri dari pegawai Kemenkes maupun masyarakat umum. Dengan target 350 kantong darah, kegiatan ini menjadi kontribusi penting untuk menjamin ketersediaan darah yang aman di fasilitas kesehatan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *