Cyberindonesia.net – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan bahwa Lampung dikenal sebagai lumbung pangan nasional dengan potensi besar di sektor pertanian. Namun demikian, hal ini belum sepenuhnya menjamin kemakmuran bagi masyarakat Sang Bumi Ruwa Jurai.
Hal tersebut disampaikan Kiyai Mirza — sapaan akrab Gubernur Lampung — saat peluncuran Koperasi Merah Putih di Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan, Senin, 21 Juli 2025. Peluncuran 80.091 koperasi dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto secara nasional di Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Gunernur Lampung membeberkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Lampung yang mencapai Rp483 triliun. Namun pendapatan per kapita baru Rp51 juta, dengan pengeluaran per kapita hanya Rp15 juta per bulan.
“Perekonomian Lampung terbesar keempat se-Sumatera, akan tetapi per kapitanya rendah,” ucap Kiyai Mirza.
Disinilah, menurut Gubernur Lampung, koperasi hadir. “Bukan hanya sebagai wadah usaha, tapi sebagai jalan memperkuat ekonomi rakyat, memakmurkan rakyat. Program Koperasi Merah Putih adalah langkah strategis untuk mendorong kemandirian desa, memperkuat ketahanan pangan, dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata dan inklusif,” ujarnya tegas.
Kiyai Mirza bersyukur karena seluruh desa dan kelurahan di Lampung lebih dari 2.600 sudah memiliki Koperasi Merah Putih yang resmi berbadan hukum.
“Kita patut bangga karena Lampung menjadi provinsi pertama di Indonesia yang berhasil mencapai 100% pembentukan koperasi ini,” ujarnya.
Diketahui, pendapatan per kapita adalah ukuran kesejahteraan ekonomi yang menunjukkan pendapatan rata-rata setiap penduduk, biasanya dibitung dalam satu tahun. Penghitungannya dengan membagi total pendapatan nasional su atu negara atau suatu wilayah dengan jumlah penduduk.***