Cyberindonesia.net – Perekonomian Lampung menghadapi tantangan nasional dan global. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengambil langkah strategis dengan fokus pada penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta percepatan transformasi ekonomi digital.
Demikian disampaikan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menjadi narasumber pada Sarasehan Pemuda Indonesia Rapat Pimpinan Paripurna Nasional (Rapimpurnas) Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat, 4 Juli 2025.
Kiyai Mirza — sapaan akrab Gubernur Lampung — menggarisbawahi kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian. Pandemi Covid-19, ketegangan geopolitik, krisis perubahan iklim, serta inflasi dan lonjakan harga energi telah memicu resesi di banyak negara. Namun, di tengah segala tantangan, teknologi digital muncul sebagai peluang besar untuk berinovasi, memperluas pasar, serta meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
“Negara-negara yang cepat bertransformasi ke ekonomi digital akan mampu bertahan dan bahkan tumbuh pesat di tengah ketidakpastian global ini,” ujar Gubernur Lampung.
Di tingkat nasional, Indonesia menghadapi hambatan ketimpangan sosial dan ekonomi, serta tingkat kemiskinan yang signifikan. Sektor UMKM, yang menyumbang lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan menyerap lebih dari 90 persen tenaga kerja, menjadi tulang punggung perekonomian yang sangat memerlukan perhatian lebih.
“Meskipun peranannya sangat vital, UMKM di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses pembiayaan, akses pasar yang terbatas, serta rendahnya pemanfaatan teknologi dalam operasional mereka,” tutur Gubernur Lampung.
Kiyai Mirza menyampaikan Provinsi Lampung dengan potensi sumber daya alam melimpah. Seperti kelapa sawit, karet, kopi, serta produk pertanian dan perikanan. Namun Lampung juga dihadapkan pada tantangan serupa.
Sebagai provinsi dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi di Pulau Sumatera, Lampung memerlukan langkah-langkah strategis untuk memperbaiki kualitas perekonomian masyarakat. Di antaranya dengan memperkuat sektor UMKM, yang menjadi salah satu motor penggerak perekonomian.
Namun, UMKM di Lampung memiliki tantangan khusus. Antara lain, kesenjangan akses dan literasi digital, keterbatasan modal dan sumber daya manusia, rendahnya kepercayaan pada transaksi digital, persaingan dengan platform besar, serta pendampingan yang belum merata.
“Banyak pelaku UMKM di Lampung yang masih mengandalkan cara-cara tradisional dalam berbisnis, dengan sedikit atau bahkan tanpa pemahaman yang memadai tentang teknologi digital,” tutur Kiyai Mirza.
Gubernur Lampung menegaskan bahwa transformasi ekonomi digital adalah kunci solusi. Digitalisasi membuka berbagai peluang bagi UMKM. Seperti pemasaran digital melalui e-commerce dan media sosial, akses pembiayaan yang lebih mudah melalui platform fintech, serta peningkatan efisiensi operasional dengan sistem manajemen bisnis berbasis digital. Pelatihan dan pemberdayaan UMKM dalam penggunaan teknologi juga menjadi krusial.
Untuk mewujudkan hal ini, Pemprov Lampung akan mengambil sejumlah langkah strategis. Pertama, penyediaan infrastruktur digital yang memadai, khususnya di daerah-daerah yang sulit dijangkau teknologi. Kedua, pelatihan dan pendampingan UMKM secara intensif, mencakup digital marketing, manajemen bisnis, dan pemanfaatan platform digital.
“Kami akan menggandeng berbagai pihak untuk mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM,” ujarnya.
Ketiga, mendorong kerja sama antara UMKM dengan startup dan perusahaan teknologi untuk mendapatkan solusi digital yang sesuai kebutuhan. Keempat, memperluas akses pembiayaan digital melalui platform fintech yang lebih mudah, cepat, dan transparan.
Selain itu, Pemprov Lampung juga mendukung program Microsoft ElevAIte untuk pelatihan kecerdasan buatan (AI) bagi anak-anak sekolah, serta program Guru Merah Putih yang menerjunkan relawan guru ke daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Kedua program ini diharapkan mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di bidang teknologi dan menciptakan sumber daya manusia yang siap menghadapi dunia kerja digital.
“Penguatan UMKM melalui transformasi ekonomi digital bukan hanya solusi untuk mempercepat pemulihan ekonomi Lampung, tetapi juga langkah strategis untuk mewujudkan perekonomian yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ucap Kiyai Mirza.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjadikan Lampung sebagai contoh sukses dalam pengembangan UMKM berbasis digital.
“Langkah-langkah yang kita ambil saat ini akan berdampak besar bagi masa depan perekonomian daerah kita, membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.***