Cyberindonesia.net – Louis Dreyfus Company (LDC) Indonesia akan meresmikan dua fasilitas baru di Provinsi Lampung. Yaitu pabrik pemurnian gliserin dan pengemasan minyak nabati.
Dua fasilitas baru LDC itu dibangun sejak 2023 diresmikan pada Selasa, 27 Mei 2025. Pembangunannya merupakan bagian dari strategi LDC untuk memperluas industri hilir dan diversifikasi bisnis melalui produk-produk bernilai tambah.
Tim humas LDC menyebutkan pembangunan kedua fasilitas LDC tersebut telah selesai. Keberadaannya membuka kesempatan lebih besar bagi ekspansi bisnis LDC maupun komitmennya terhadap Indonesia.
Untuk diketahui, gliserin merupakan bahan baku penting yang banyak digunakan dalam industri konsumen untuk produk-produk perawatan pribadi, makanan, dan farmasi. Menurut data, kebutuhan gliserin global saat ini diperkirakan tumbuh pada 2,5% Compounded Annual growth rate (CAGR: tingkat pertumbuhan per tahun selama rentang periode tertentu) pada 2023 hingga 2040.
Indonesia saat ini sudah menjadi salah satu produsen gliserin terbesar di dunia.
Penyelesaian kompleks pemurnian gliserin milik LDC di Lampung akan memperkuat posisi kepemimpinan Indonesia dalam produksi gliserin, serta mendukung berbagai sektor domestik dengan pasokan gliserin berkualitas tinggi yang andal.
Pada peresmian, LDC Indonesia mengjadirkan
Country Head Rajat Dutt, Head of Industry, G&O, SSEA Fery Darmawan, dan Plant Manager Sujeri Prayoga.
Sebelumnya, pada 14 Juli 2023, Chief Commercial Officer LDC dan Head of Food & Feed Solutions James Zhou menerangkan bahwa pengembangan ini akan memperlihatkan penambahan kapasitas penyulingan gliserin dan kemampuan pengemasan minyak nabati.
“Dalam konteks meningkatnya permintaan global untuk gliserin olahan, Indonesia diharapkan dapat menjadi pusat produksinya,” ucapnya.
Pengembangan fasilitas baru LDC di Lampung akan melengkapi kegiatan pemurnian gliserin yang sudah ada di Amerika Serikat (Claypool, Indiana), dan Jerman (Wittenberg), menyelesaikan penawaran gliserin Grup untuk mencakup semua bahan baku utama, sejalan dengan persyaratan formulasi dan label pelanggan.
Pabrik baru ini akan dilengkapi untuk memproduksi gliserin kelas USP (United States Pharmacopeia – panduan standar obat yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat) dan menawarkan berbagai pilihan kemasan makanan yang berkualitas.
“Perluasan kawasan penyulingan kelapa sawit terintegrasi kami di Lampung dengan penyulingan gliserin dan lini pengemasan minyak nabati merupakan tonggak penting dalam rencana strategis perusahaan, ini mendukung diversifikasi pendapatan dan integrasi bisnis hilir kami,” kata James Zhou.***