Menbud Nilai Kerajinan Lampung Miliki Potensi Ekonomi Tinggi

Budaya208 views

Cyberindonesia.net – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon, mengapresiasi Pemerintah Provinsi Lampung atas komitmennya dalam memajukan sektor ekonomi kreatif dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Hal tersebut disampaikan saat meninjau Pameran Kriya Jemari Lampung 2025 di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Jum’at, 21 November 2025, malam.

Kunjungan Menbud turut didampingi oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Ibu Purnama Wulan Sari Mirza serta Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Marindo Kurniawan. Kehadiran rombongan menjadi momentum penting bagi pelaku industri kreatif daerah, khususnya para perajin lokal yang berpartisipasi dalam pameran.

Mengusung tema “Merajut Tradisi Menenun Inovasi”, Pameran Kriya Jemari Lampung 2025 menjadi ajang promosi kerajinan unggulan Lampung sekaligus sarana memperluas pasar UMKM ke tingkat nasional bahkan global. Ratusan produk kriya, mulai dari tenun tapis, aksesori, hingga fashion berbahan lokal dipamerkan oleh para pelaku industri kreatif dari berbagai kabupaten/kota.

Dalam peninjauannya, Menbud Fadli Zon mengunjungi satu per satu stan peserta pameran dan berdialog langsung dengan para perajin. Dirinya pun turut menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara pameran dan seluruh pelaku kriya yang terlibat.

Ia menilai kerajinan Lampung memiliki kekuatan budaya dan nilai ekonomi yang tinggi jika dikembangkan secara konsisten.

“Pameran kriya jemari ini membuktikan kekayaan warisan budaya, khususnya budaya Lampung. Kegiatan seperti ini perlu terus diperbanyak untuk mempromosikan budaya kita melalui tema merajut tradisi, menenun inovasi,” ujar Fadli Zon, dalam sambutannya.

Fadli Zon menilai Lampung memiliki ragam kekayaan wastra yang sangat tinggi. Dengan 15 kabupaten/kota, Provinsi Lampung disebutnya memiliki motif, teknik, warna, serta keragaman kriya yang mampu bersaing di tingkat nasional.

Fadli Zon menegaskan bahwa kebudayaan ke depan harus menjadi bagian dari pengembangan ekonomi kreatif dan industri budaya.

“Budaya harus menjadi aset nasional. Dengan budaya kita dapat melakukan promosi hingga diplomasi budaya. Terutama pada wastra yang kian berkembang dengan keterlibatan generasi muda,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Fadli Zon juga menyinggung pentingnya membangun ekosistem wastra. Ia menyatakan komitmennya untuk mendukung pengusulan wastra lain, termasuk dari Lampung, agar diakui secara global.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dekranasda Lampung Purnama Wulan Sari menyampaikan bahwa Kriya Jemari merupakan transformasi dari Lampung Craft dengan semangat pelibatan generasi muda dalam pelestarian wastra Lampung.

“Tema Merajut Tradisi, Menenun Inovasi memiliki makna bahwa setiap helai kain dan setiap anyaman kriya Lampung lahir dari perpaduan nilai-nilai luhur budaya dengan kreativitas generasi masa kini. Malam ini kita menyaksikan pameran wastra dari 15 kabupaten/kota di Lampung, karya IAD Wilayah Lampung, dan Grand Final Putra–Putri Wastra Provinsi Lampung 2025,” tutur Batin Wulan, sapaan akrabnya.

Purnama Wulan Sari juga meminta dukungan pemerintah pusat untuk memperkuat keberlanjutan ekosistem budaya dan wastra Lampung.

“Dengan segala kerendahan hati, kami memohon arahan dan dukungan Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia agar wastra Lampung terus menjadi bagian penting dalam menjaga sejarah, merawat budaya, dan membangun Lampung Maju menuju Indonesia Emas,” ucap Batin Wulan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *