Cyberindonesia.net – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal memdukung penuh Kabupaten Lampung Selatan menjadi tuan rumah Program Pertukaran Pemuda Indonesian-Australia (Australia-Indonesia Youth Exchange Program/AIYEP) 2025.
Bahkan, Kiyai Mirza — sapaan akrab Gubernur Lampung — berharap program tersebut dapat melahirkan pemuda-pemuda pelopor yang menjadi teladan serta penggerak perubahan di masyarakat.
Hal itu diungkapkan Kiyai Mirza saat menerima kunjungan Tim Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), di Ruang Kerja Gubernur Lampung, Jumat, 1 Agustus 2025.
Pertemuan ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Marindo Kurniawan dan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung Meiry Harika Sari.
Program pertukaran ini telah berlangsung sejak tahun 1982, sebagai hasil kerja sama antara Kemenpora RI dan Pemerintah Australia. Tujuannya mempererat hubungan kedua negara melalui pertukaran sosial, budaya, dan profesional antar pemuda.
Deputi Bidang Pelayanan Kepemudaan Kemenpora Yohan menyampaikan bahwa AIYEP 2025 dilaksanakan pada Oktober hingga Desember mendatang. Program itu melibatkan 42 peserta. Terdiri dari 21 pemuda Indonesia, dan 21 pemuda Australia.
Yohan mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terhadap program-program kepemudaan. Ia berharap kerjasama ke depan dapat terjalin lebih erat dalam mendorong kemajuan dan penguatan kapasitas generasi muda.
Sementara itu, Gubernur Rahmat Mirzani Djausal menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada Lampung Selatan sebagai tuan rumah pelaksanaan AIYEP 2025.
Ia menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Lampung siap bersinergi dan memberikan dukungan penuh demi kesuksesan program tersebut.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga menyoroti program Kelas Migran Vokasi ke Jepang yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Program ini bertujuan meningkatkan keterampilan dan daya saing pemuda, terutama dalam menghadapi tantangan rendahnya penguasaan bahasa asing di kalangan lulusan SMA.
Menurutnya, pengembangan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama pemerintah. Di mana pemuda tidak hanya dipersiapkan sebagai pencari kerja, tetapi juga sebagai pencipta lapangan kerja.
Ia juga berharap, melalui AIYEP 2025 dan program-program kepemudaan lainnya, akan lahir pemuda-pemuda pelopor yang menjadi teladan serta penggerak perubahan di masyarakat khususnya di Provinsi Lampung.***