Cyberindonesia.net – Pengurus Provinsi (Pengprov) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Lampung menyosialisasikan peraturan baru pertandingan Pencak Silat di Padepokan IPSI Lampung, Pahoman, Kota Bandar Lampung, Sabtu pagi, 19 Juli 2025. Sosialisasi diikuti 61 peserta dari 15 kabupaten/kota dan Pencak Silat Militer.
Ada 4 poin mendasar pada aturan baru hasil Program Kerja (Pokja) Pengurus Besar IPSI Tahun 2025. Pertama, tidak boleh ada tarikan langsung. Kedua, tidak boleh tangkap serang, baik dengan tangan maupun kaki. Ketiga, tidak boleh jatuhan sambil merebah. Keempat, proses jatuhan apabila ada serangan, baik kaki maupun tangan sirkelan dan jatuhan langsung dihentikan.
Ketua Lembaga Wasit Juri IPSI Lampung Arifia Fikri langsung mempratikkan aturan baru tersebut saat memberikan materi sosialisasi
Wakil Ketua I IPSI Lampung Wahrul Fauzi Silalahi, didampingi Sekretaris IPSI Riagus Ria menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat penting untuk dilakukan. Mengingat berhubungan langsung dengan pertandingan dan prestasi atlet.
Selain itu, sangat riskan juga bila tidak segera disosialisasikan kepada pelatih dan wasit juri di daerah.
“Ada perbedaan di peraruran lama dengan 2025. Sehingga kami harus segera menyosialisasikannya kepada kabupaten/kota. Selanjutnya, (hasilnya) akan diteruskan ke perguruan. Kami tidak ingin kita tertinggal dengan provinsi lain terkait peraturan baru,” kata anggota DPRD Provinsi Lampung ini.
Wahrul menjelaskan, prestasi atlet di tingkat nasional tidak terlelas dari peran penting dan pengetahuan pelatih dan wasit juri di daerah. Untuk itu, IPSI Lampung ingin pelatih dan wasit juri memiliki pengetahuan dan kemampuannya harus lebih baik dari provinsi lain. Sehingga prestasi yang dimiliki Lampung saat ini, akan berkembang kebih besar lagi dari sebelumnya.
“Tugas dan pekerjaan berat IPSI Lampung sudah menunggu. Akhir tahun ini, kita akan menghadapi PON Beladiri. Tentunya kami harus sudah siap sejak saat ini. Apalagi ada peraturan pertandingan tahun 2025. Ini tentunya menjadi tugas kami sebagai pengprov,” tuturnya.
Wahrul berharap pelaksanaan sosialisasi sehari tersebut dapat berjalan sukaes, sehingga bisa dibawa ke Kabupaten/Kota peserta masing-masing dengan baik dan benar. Karena sumber atlet provinsi berasal dari kabupaten/kota.***