Cyberindonesia.net – Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung Taufik Hidayat, apresiasi penyelenggataan Kejuaraan Taekwondo Kejati Lampung Cup 1 di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, yang dimulai Jumat, 31 Oktober 2025. Kejuaraan iikuti oleh 1.440 taakwondoin Bumi Ruwa Jurai.
Menurut Taufik Hidayat, adanya kejuaraan tersebut merupakan bukti konkrit kepedulian stakeholder non olahraga yang peduli dan turun langsung dalam rangkaian program pembinaan olahraga di Provinsi Lampung.
“Terima kasih kepada bapak Kepala Kejaksaan Tinggi (Danang suryo Wibowo), beserta jajarannya yang kompak satu provinsi, termasuk Kajari di kabupaten kota, menyelenggarakan satu even besar Taekwondo yang diikuti lebih dari 1.400-an Taekwondoin se Provinsi Lampung,” kata Taufik usai menghadiri pembukaan Kajati Cup Im
Sebagai insan olahraga yang memiliki tanggungjawab untut turut membina cabang olahraga, Taufik Hidayat melihat sebuah daya gerak penting ketika banyak pihak mulai turut serta langsung maupun tidak langsung ikut dalam proses pembinaan atlet Lampung.
“Pembinaan itu sangat luas cakupannya, termasuk menyelenggarakan kejuaraan seperti itu, menjadi satu faktor penting dalam rangkaian pembinaan. Karena latihan terus tanpa ada kejuaran juga akan timpang kemampuan atlet. Kita menginventarisir bahwa potensi prestasi atlet kita tinggi, tetapi masih lemah dalam dukungan pembinaan,” tutur Taufik Hidayst.
Dalam rangka sinergi untuk prestasi, KONI Lampung mengapresiasi Kejati Lampung yang sudah ikut serta langsung membina atlet Taekwondo melalui Kejati Lampung Cup 1.
“Melalui turnamen seperti ini akan memotivasi prestasi atlet. KONI berharap lembaga pemeritahan dan non pemerintahan, BUMN, BUMD dan lembaga bisnis lainnya juga berkontribusi membangun prestasi atlet Lampung,” ucpnya.
Taufik Hidayat mencontohkan, jika satu institusi BUMD atau BUMN mengagendakan kejuaraan setahun sekali saja, maka sudah memberikan pengaruh besar pada perkembangan kemampuan atlet.
“Misalnya menyelenggarakan even Tenis Meja, maka akan bisa mengatrol minat dan keinginan generasi muda kita menggeluti cabor (cabang olahraga) itu. Atau cabor lain misalnya. Dengan ramainya dukungan mitra-mitra olahraga, maka terbangun ekosistem olahraga dan industry olahraga juga akan berjalan,” katanya.
Menurut Taufik Hidayat, Kejati Lampung telah memberikan contoh yang konkret kali ini. Cabor perorangan atau beregu, tidak masalah. Sebab, selain prestasi, juga dengan menggerakkan masyarakat berolahraga maka masyarakat akan sehat. “Itu juga tujuan memasyarakatkan olahraga di Indonesia,” ujarnya.
KONI Lampung akan terus memanaskan mesin pembinaan olahraga Lampung dengan segala upaya kerjasama dengan berbagai pihak. “Sinergi untuk Prestasi ini harus massif di masyarakat,” kata Taufik Hidayat.***

