Inflasi Nasional Terjaga, Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen

Berita Utama144 views

Cyberindonesia.net – Angka inflasi nasional pada September 2025 yang tercatat sebesar 2,65% (y-on-y). Capaian ini menempatkan Indonesia dalam kategori negara dengan inflasi yang terjaga baik di tingkat internasional.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga cukup tinggi. Yakni 5,12% (y-on-y) pada Triwulan II-2025.

Demikian terungkap dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada Senin, 27 Oktober 2025. Staf Ahli Gubernur Lampung Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan (Ekubang), Bani Ispriyanto, mengikuti rakor dari Ruang Command Center Dinas Kominfotik Provinsi Lampung.

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan apresiasi Presiden atas terkendalinya angka inflasi nasional.

“Beliau, pada rapat terakhir Paripurna minggu lalu menyampaikan apresiasi karena inflasi September 2025 terjaga di angka 2,65%,” ujar Tito.

Mendagri menjelaskan bahwa inflasi nasional pada periode tersebut terutama didorong oleh faktor eksternal, yakni kenaikan harga emas internasional yang mempengaruhi sektor perawatan pribadi.

Secara khusus, Mendagri menekankan bahwa Indonesia menargetkan inflasi pada kisaran 2,5% plus minus 1%, atau antara 1,5% hingga 3,5%.

Di sektor pangan, Mendagri menyampaikan bahwa harga beras relatif stabil. Namun, pemerintah tetap mewaspadai komoditas yang berpotensi mendorong inflasi, seperti cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras.

Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, dalam pemaparannya menyebutkan bahwa pantauan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada bulan September 2025 memberikan peringatan dini terhadap beberapa komoditas untuk bulan Oktober. Komoditas yang perlu diwaspadai antara lain daging ayam ras, cabai merah, SKM, dan cabai hijau.

“Komoditas-komoditas ini merupakan penyumbang andil kenaikan IPH di mayoritas provinsi/kabupaten/kota dan menunjukkan tren kenaikan harga, di antaranya cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras. Perkembangan harga di bulan Oktober akan menjadi peringatan untuk terus kita pantau dan kendalikan,” tutur Amalia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *