Cyberindonesia.net – Polemik pemilihan Ketua RW di kawasan hunian elite Apartemen Greenbay Pluit, Jakarta Utara, terus bergulir. Sejumlah warga yang menilai proses pemilihan penuh kejanggalan akhirnya melangkah lebih jauh dengan mengadukan persoalan ini langsung kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, di kediamannya di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu pagi (25/10/2025).
Langkah ini ditempuh karena warga merasa tidak mendapatkan solusi meski telah dua kali melakukan audiensi dengan pihak Kecamatan Penjaringan yang dipimpin oleh Camat Darmawan. Menurut warga, kecamatan tidak menunjukkan itikad untuk mengevaluasi dugaan pelanggaran dalam proses pemilihan Ketua RW tersebut.
Salah satu perwakilan warga, Else Noverita, mengungkapkan bahwa munculnya figur Ketua RW yang diduga mantan pengguna narkoba bukanlah hal kebetulan. Ia menilai ada rekayasa dan pengondisian dalam proses pemilihan sejak tahap awal.
Else mengatakan, Lurah Pluit Ahmad Faizal diduga kuat ikut mengatur proses pemilihan, mulai dari penentuan panitia hingga penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dinilai bermasalah.
“SKCK calon RW Zakir Ria bisa terbit tanpa catatan, padahal semua warga tahu riwayatnya pernah tersandung kasus narkoba. Kami curiga ada pengondisian agar calon tertentu lolos dan menang,” ungkap Else, dikutip kembali, Sabtu (25/10/2025).
Ia juga menyoroti bahwa lebih dari 100 warga telah menandatangani petisi mosi tidak percaya terhadap salah satu calon yang dinilai bermasalah. Namun, Lurah Ahmad Faizal sama sekali tidak melakukan evaluasi atau menindaklanjuti keberatan warga tersebut.
“Sebelum dimulainya pemilihan kami sudah menyampaikan petisi kepada Kelurahan Pluit Ahmad Faizal tapi gak direspon dengan baik,” ujar Elsye.
Lebih lanjut, warga Greenbay Pluit menilai pihak Kecamatan Penjaringan, yang seharusnya menjadi pengawas jalannya pemilihan RW, justru terkesan mengabaikan keluhan warga. Dua kali audiensi dilakukan, namun tak ada langkah nyata.
“Sudah dua kali kami audensi dengan pihak Kecamatan Penjaringan. Tapi hasilnya nihil, tidak ada evaluasi, tidak ada tindak lanjut. Seolah-olah mereka mengaminkan saja keputusan lurah yang sudah meloloskan calon bermasalah,” tambah Else.
Menurutnya, sikap pasif pihak kecamatan semakin memperburuk situasi dan menciptakan ketidakpercayaan warga terhadap proses demokrasi di tingkat lingkungan. Ia berharap Rano Karno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta bisa memberikan perhatian dan meninjau ulang hasil pemilihan yang dianggap cacat prosedur itu.
Kehadiran warga Greenbay ke kediaman Rano Karno bukan tanpa alasan. Mereka menilai sosok Wakil Gubernur DKI tersebut memiliki komitmen tinggi terhadap transparansi dan keadilan sosial.
Untuk diketahui pertemuan itu, warga menyerahkan berkas lengkap laporan dugaan pelanggaran yang mencakup: Petisi warga, Bukti rekam jejak calon RW, Proses penerbitan SKCK, Notulensi hasil musyawarah RW, serta Dokumentasi proses pemilihan.
Warga berharap laporan tersebut dapat ditindaklanjuti dengan pemeriksaan internal terhadap Lurah Pluit dan Camat Penjaringan, serta dilakukan evaluasi ulang atas hasil pemilihan RW 10.
“Kami percaya Bapak Rano Karno akan mendengar suara rakyat kecil. Kami hanya ingin keadilan ditegakkan di lingkungan kami,” tandas Else dengan nada harap.
Lebih mendalam, Suhari tokoh masyarakat yang memiliki aset Hunian Apartemen Greenbay menilai bahwa SKCK yang diterbitkan tanpa proses verifikasi ketat menunjukkan lemahnya koordinasi antara kelurahan, kepolisian, dan kecamatan. Suhari mendesak agar Pemprov DKI menertibkan prosedur agar tidak ada lagi calon pejabat lingkungan yang memiliki rekam jejak kriminal bisa lolos tanpa pemeriksaan menyeluruh.
Sebelumnya pihak Kelurahan Pluit, Ahmad Faizal mengatakan bahwa pemilihan telah dilakukan sesuai mekanisme. Disinggung soal SKCK calon Zakir Ria, ia menjawab hal tersebut sudah dikondisikan ke Pihak Polsek Penjaringan.
“Saya kira kalau pemilihan RW di Greenbay sudah kami lakukan sesuai tahapan dan musyawarah. Kalau masalah SKCK nya kami sudah tanyakan itu prodak polisi. Kemudian tidak ada catatan kriminal saya kira itu sudah diingkrahkan sehingga tidak ada,” ucap Faizal, Minggu lalu saat dikonfirmasi usai Audensi di Kecamatan Penjarigan.***

