Tembus Final, Ketum IPSI Lampung Beri Pesan 4 Pesilat Junjung Tinggi Sportivitas

Olahraga314 views

Cyberindonesia.net – Ketua Umum (Ketum) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Lampung Haji Faishol Djausal apresiasi empat Pesilat Bumi Ruwa Jurai menembus Final Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri di Kudus, Jawa Tengah, Senin, 20 Oktober 2025.

Keempat Pesilat Lampung tersebut adalah Riaki Enjel Pinata, Muhammad Rizki Tama, Muhammad Wildan, dan Ahya Mulya Bhakti.

Ayah Faishol, sapaan akrab Ketum IPSI Lampung, langsung menyampaikan pesan melalui Sekretaris Umum IPSI Lampung Riagus Ria, beberapa saat setelah keempat finalis menyelesaikan laga Semifinal di Djarum Arena Kaliputu, Kudus. Ayah Faishol berpesan agar menjadikan momen penting dan fokus pada tujuan akhir di arena PON Bela Diri.

“Tampil dengan semangat juang tinggi dan habis-habisan, namun harus tetap menjaga sportivitas. Hormati lawan sebagai ksatria yang sejati. Menang itu bukan segala-galanya jika kemenangan diperoleh tidak dengan sportivitas tinggi,” katanya.

Ayah Faishol menekankan seluruh perjuangan para pesilat tidak ada yang sia-sia. Kalah atau menang itu biasa dalam pertandingan. Yang terpenting tetap menjunjung tinggi sportivitas, karena sportivitas adalah “roh” dari olahraga.

Sementara Riagus, yang memantau langsung perjuangan para Pesilat Lampung mengatakan bahwa sampai di fase ini, final adalah hasil perjuangan yang luar biasa.

“Tanpa mengurangi perjuangan Pesilat Arif yang gagal melangkah ke final, karena kalah dari juara POMNas (Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional) asal DKI Jakarta. Ini memang wajar, karena kemampuan yang berimbang, namun hasilnya sudah berbicara. Arif sudah berjuang luar biasa untuk lolos ke final,” ucap Riagus.

Ia berharap empat finalis tampil fokus dan maksimal sehingga bisa menggapai medali Emas, besok.

“Mohon doa kepada seluruh masyarakat Lampung. Kami berjuang demi mengharumkan nama Provinsi Lampung, dan akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan,” ujar Riagus.

Lampung mengirimkan 10 pesilat ke PON Bela Diri. Sembilan di antaranya bisa bertanding, namun satu atlet tidak bisa turun gelanggang karena pesertanya tidak cukup memenuhi jumlah minimal lima pesilat di akelas I aputra.

“Saya sekali, Andika ‘kentung’ tidak ada lawan, padahal sangat potensi di Kelas I Putra,” kata Riagus.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *