Cyberindonesia.net – Pesilat Lampung Zoland Ryo Febrianto harus menerima kenyataan pahit. Ia tersingkir dari persaingan di kategori seni nomor tunggal putra pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Zoland kalah dari pesilat seni asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Muhamad Afan Maulana. Ia kalah hanya selisih 0,01 poin. Sakitnya tuh di sini!
Bermain di Djarum Arena 2, Kaliputu, Kudus, Zoland tampil lebih dahulu dalam waktu kurang lebih satu menit.
Didampingi pelatih silat seni Lampung Andre, Zoland tampak percaya diri memasuki arena yang dinilai oleh enam juri di dapannya.
Zoland menampilkan beberapa jurus dengan sempurna tanpa keraguan atau kesalahan dalam beberapa gerakan sulit.
Seperti diketahui bahwa dalam pencak silat seni, penilaian dibagi menjadi tiga unsur utama. Yakni Biraga (raga), Birama (irama), dan Birasa (rasa).
Biraga menilai aspek fisik seperti kerapian, kesempurnaan, ketepatan, dan pengisian ruang gerak. Sementara Birama menilai ketepatan, variasi, dan keserasian dengan musik. Sedangkan Birasa fokus pada aspek penjiwaan, ekspresi, dan kesungguhan pesilat, serta penilaian kelengkapan dan ketepatan waktu penampilan.
Dalam penilaian juri, jumlah poin yang dicapai Zoland 9,8 poin. Sementara lawannya 9,9 poin.
Menurut Andre, kekalahan 0,01 poin itu dari nilai power yang ditampilkan oleh pesilat.
“Ya memang sangat disayangkan kekalahan sangat tipis. Namun demikian, ini harus kita ambil hikmahnya. Untuk ke depan harus diperbaiki dari segi-segi yang lemah,” katanya usai pertandingan.***

