Indah Permatasari dari Kota Metro untuk Lampung dan Indonesia, Kini Masih Berburu Pekerjaan

Olahraga469 views

Indah Permatasari telah banyak meraih prestasi membanggakan untuk Provinsi Lampung, dan Indonesia di ajang olahraga Judo Nasional dan Internasional. Siapa sangka, pejudo Kota Metro itu begitu mudah merengkuh medali Emas, tapi ternyata kesulitan berburu pekerjaan. Tanggung jawab siapa? 

Laporan: Tim Liputan KONI Lampung di Kudus, Jawa Tengah

SELASA, 14 Oktober 2025, nama Lampung menggema di Djarum Arena 3B Kaliputu, Kudus. Indah Permatasari meraih medali Emas perdana Bumi Ruwa Jurai di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri dari Kelas +78 Kg.

Itu bukan yang pertama. Sebelumnya, Indah juga persembahkan medali Emas untuk Lampung pada PON Aceh-Sumatera Utara 2024 lalu.

Bagi Merah Putih, Indah persembahkan dua medali emas untuk Tim Nasional Indonesia pada Kejuaraan Dunia Judo di Perth, Australia. Yakni Perth International Open pada 7 September 2025. Yaitu dari Kelas +78 Kg dan Mix Team.

Hebatnya lagi, Indah menuju PON Bela Diri Kudus, masih dalam suasana duka. Ayahanda tercinta, Santoso Hariyanto Bin Dasim Tirto Atmojo, meninggal dunia pada Selasa, 17 September 2025, sekira pukul 05.30 WIB.

Tetapi, Indah menunjukkan diri sebagai atlet profesional dan mampu mempersembahkan Emas untuk Lampung. Kini, dia bersiap menuju SEA Games 2025 di Thailand. Bahkan, menargetkan tampil di Olimpiade.

“Pada akhir Oktober ini kami akan ke Australia untuk even Internasional. Kemudian, mulai 6 November 2025, kami Timnas sebanyak 18 orang akan mengikuti training center di Jepang sampai menjelang SEA Games nanti,” tutur Indah.

Namun, di balik rencana Indah ke depan berburu prestasi, terselip kegundahan. Pasca ayahanda meninggal, lulusan Sarjana Hukum ini mulai berpikir untuk serius berburu pekerjaan. Itu juga demi masa depannya.

“Ya…satu (di antara) tujuan hidup kita adalah kehidupan yang layak, dan pekerjaan pasti menjadi yang kita harapkan setelah selama ini berjuang untuk daerah ini (Lampung),’ ucap Indah.

“Semoga KONI Provinsi Lampung bisa ada jalan untuk masa depan saya. Karena saya sudah lulus sekolah dan berharap ada pekerjaan yang kelak bisa menjadi gantungan hidup saya,” tutur dia melanjutkan.

Sebelum menuturkan curhatan hatinya, Indah terlebih dahulu memohon maaf kepada semua pihak. Dia hanya ingin memberikan kepastian kepada keluarga yang selama ini memberikan support menjadi atlet dan kehilangan lebih banyak waktu bersama karena berlatih dan berolahraga

“Mohon maaf, mungkin ini lancang. Tetapi harus saya sampaikan karena ayah kan sudah tidak ada sehingga masa depan juga harus saya pikirkan,” ujar Indah.

Penuturan muli yang beralamat di Jl. Sakura 15 Polos Metro Pusat, tersebut dibenarkan Ketua Pengurus Provinsi Persatuab Jueo Seluruh Indonesia (Pengprov PJSI) Lampung Sukamso.

“Menurut saya wajar. Semua atlet atlet tetap harus berpikir masa depan. Ada yang urgent, ada yang panjang jangkauannya. Saya rasa ini secara serius kita pikirkan bersama,” kata Kamso, sapaan akrabnya.

Sebagai Ketua Pengprov PJSI Lampung, Kamso mengaku siap secara mandiri mengkover latihan atlet dan beberapa hal lainnya. “Tetapi untuk memberikan pekerjaan kepada atlet, seyogyanya pemeritlntah turun tangan,” ucap Kamso.

Menurut Kamso, sangat wajar atlet mendapatkan reward untuk masa depannya. Sebab, sejak dini mereka mengorbankan waktu bermain demi memprioritaskan olahraga dan membela nama daerah.

Yang tidak diinginkan adalah, atlet binaan Lampung yang telah berprestasi diambil oleh provinsi lain dengan iming-iming pekerjaan. Ini biasanya terjadi menjelang perhelatan PON besar.

Namun Kamso, enggan menanggapi lebih lanjut soal hal ini. “Wallahu’alam,” katanya singkat.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *