Cyberindonesia.net – Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri di Kudus, Jawa Tengah memasuki hari ketiga pada Selasa, 14 Oktober 2025. Provinsi Lampung sementara ada di urutan 16 dengan raihan dua medali Perunggu dari cabang olahraga (cabor) Judo dan Taekwondo.
Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung Taufik Hidayat menyikapi posisi sementara Bumi Ruwa Jurai di ajang multievent pertama olahraga nusantara ini. Ia menyatakan sangat optimis atlet-atlet Lampung bisa membawa pulang medali Emas.
Hari ini, beberapa muli andalan Lampung turun bertanding. Seperti dari cabor Judo. Ada judoka Indah Permatasari bertanding bersama tiga judoka lainnya. Yakni, Silfi Agustin Kelas -78 kg, Mayza Tyas Nugraha Kelas -90 kg, dan Muhammad Raihan Kelas -100 kg.
Para judoka ini diharapkan mampu menambah pundi medali untuk kontingen Lampung. Kans besar ada pada Indah Permatasari yang turun di Kelas +78 kg. Dia merupakan peraih Emas pada PON Aceh-Sumut 2024 lalu.
Sementara dari Gulat ada tiga muli Lampung yang turun pagi ini. Chelse Noviyanti Kelas 50 kg Gaya Bebas, Bunga Aulia Kelas 57 kg Gaya Bebas dan Anneke Rofiqoh Gultom Kelas 68 kg Gaya Bebas.
Sedangkan dari Tarung Drajat menyisakan satu boxer yaitu Muhamad Naufal Ramadan di kelas 75.1 kg – 80 kg.
Lalu, dari Taekwondo turun di tiga nomor. Masing-masing, Amar Andreansyah di kelas Fly Under 58 Kg, M. Farel Kurnia Teddy di kelas Feather Under 68 Kg, dan Chayyara Igda Prameswari di kelas Light Under 62 Kg
“Kita semua sudah berada di arena, maka tidak ada pilihan lain kecuali berjuang habis-habisan untuk meraih prestasi tertinggi di masing-masing nomornya. Bangkitkan rasa percaya diri untuk bisa tampil maksimal dalam setiap pertandingan, kalian pasti bisa meraih hasil terbaik,” ucap Taufik Hidyat membakar semangat para pejuang olahraga Lampung.
Untuk kesempatan meraih medali Emas, KONI Lampung ini yakin masih ada yang bisa dilakukan dari para atlet yang belum bertanding nanti.
“Memang ada yang diunggulkan di beberapa nomor, namun bukan berarti semua itu diraih dengan mudah. Karena seluruh atlet yang hadir di PON ini pasti ingin menang dan meraih medali. Namun bukan berarti yang tidak diprediksi juga tidak dapat medali. Semua kemungkinan masih terbuka, tergantung bagaimana para atlet kita mengusahakannya sendiri di lapangan,” tuturnya.***


