Cyberindonesia.net – Keran medali kontingen Lampung pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri di Kudus, Jawa Tengah, akhirnya terbuka pada Senin, 13 Oktober 2025. Bumi Ruwa Jurai mendulang dua Perunggu sekaligus. Masing-masing dari cabang olahraga Taekwondo dan Judo.
Medali pertama Lampung dipersembahkan Judoka Tiara Fitri Nabila Sari Kelas -63 Kg. Dia menang yuko di babak golden skor setelah bertanding selama empat menit pertama, namun tidak ada satupun judoka yang mendapakan nilai.
Sayang, tiga rekan Tiara yang juga berlaga hari ini gagal meraih hasil maksimal. Mereka adalah Jose Ferhandes Sihombing di Kelas -73 Kg, Saskia Maheswari Setyawan di Kelas -52 Kg putri, dan Risma Cerly Aprina di Kelas -57 Kg.
“Hari ini, pertandingan kelas kecil. Besok baru kelas besar. Mudah-mudahan bisa meraih medali lagi,” kata Pelatih Judo Lampung Kamso saat dihubungi Cyberindonesia.net pada Senin sore.
Pada PON Bela Diri Kudus, Kamso masuk dewan wasit. Karena itu, ia tidak bisa langsung memberikan arahan kepada judoka Lampung. “Saya bertugas sebagai wasit, jadi menjaga jarak untuk fairplay. Tapi saya optimis, judoka kita bisa memberikan yang terbaik,” ucapnya.
Sementara medali kedua diraih Taekwondoin Arriza Dwian Tino Murrod yang turun di kelas Gyorogi-Bantam Under 63 Kg Putra.
Arizza melaju mulus ke babak semifinal. Sayang, gagal tembus ke partai puncak setelah kalah dari taekwondoin Aceh dengan skor 9-14. Meski demikian, ia memastikan meraih Perunggu.
“Arizza main pertama menang lawan taekwondoin Bengkulu, kedua mengalahkan Sulawesi Selatan, dan ketiga menang atas Sulawesi Utara,” tutur Pelatih Kyorugi Taekwondo Lampung Apriyadi kepada Cyberindonesia.net saat dihubungi Senin sore.
Laga melawan taekwondoin Sulawesi Utara cukup dramatis dan menguras tenaga Arizza. Bagaimana tidak. Penampilannya masih tersendat hingga pertengahan ronde. Namun, akhirnya ia mampu mengumpulkan angka lewat tendangan dollyo chagi dengan menambah poin dan itu berlangsung hingga ronde kedua.
Susul menyusul angka sejak ronde pertama, Arizza selalu tertinggal mulai dari 0-1, 0-4 dan 5-3. Ketika lawannya mampu mencapai poin 8, Arizza mampu menyamakannya, meskipun sempat tertinggal di akhir-akhir ronde dengan 9-9.
Namun pada saat yang tepat, satu gerakannya menghasilkan satu poin. Skor menjadi 10-9 untuk kemenangan Arizza.
Pada laga semifinal, lanjut Apriyari, Arizza bersua atlet pelatnas SEA Games asal Aceh, Bagus Aditya Pratama. Sayangnya, Arizza seperti sudah kehabisan tenaga dan tidak lagi lincah dalam partai yang menentukan ke final itu.
Bahkan, ia seperti didekte oleh Bagus selama pertandingan. Arizza tertinggal sangat jauh, poin 0-13. Beruntung, ia bangkit pada ronde kedua lewat beberapa serangan. Namun itu tidak cukup untuk menghalangi taekwondoin Aceh itu melaju ke final.
“Sepertinya Aceh favorit juara, karena sebelumnya juga juara di POMNas dan Kejurnas,” kata Apriyadi.
Selain Arizza, Lampung menurunkan tiga taekwondoin lainnya. Yakni Jelita Cahya Ningrum S. Dewi (Gyorugi -Fly Under 49 Kg), Diksyafatan Kameila Olga W (Gyorogi-Bantam Under 53 Kg), dan Anwar Muzaki Nugroho (Gyorugi-Fin Under 54 Kg).
“Jelita kalah dipertandingan ketiga lawan Jawa Barat untuk perebutan tiket semifinal. Olga sempat menamg lawan Bengkulu, tapi kalah sama Bali. Sedangkan Anwar menang pertama lawan Kalimantan Barat, dan dari Jawa Barat,” tutur Apriyadi.
Manajer Tim Taekwondo Lampung M Iqbal menambahkan bahwa hasil hari ini cukup memberikan suntikan semangat untuk tiga taekwondoin Lampung lainnya yang akan tampil besok. Ketiganya adalah Amar Andreansyah (Gyorugi-Fly Under 58 Kg), M. Farel Kurnia Tedy (Gyorugi-Feather Under 68 Kg), dan Chayyarra Igda Prameswari (Gyorugi -Light Under 62 Kg Putri).***


