Ketum KONI Lampung: Prestasi Adalah Proses Akhir

Olahraga145 views

Cyberindonesia.net – Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung baru dikukuhkan pada 13 Agustus 2025. Begitu bertugas, induk olahraga yang dinakhodai Taufik Hidayat langsung diuji dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri II di Kudus, Jawa Tengah, pada 11-26 Oktober.

Menariknya, walau terlihat tancap gas melakukan persiapan terhadap atlet dari sembilan cabang olaharaga (cabor) Bela Diri, Taufik meletakkan dasar pemikiran berbeda dari kepengurusan sebelumnya. Bahwa prestasi tidak terlahir instan. Ada proses awal, mulai atlet dan dukungan orang tua, pengurus cabor dan pelatih, pembinaan, sarana dan prasarana olahraga, science, doktor dan ahli olahraga. Sementara target dan pencapaian prestasi adalah proses akhir.

“Tiga bulan terakhir, kami banyak mengajak teman-teman cabang olahraga dan stakeholder lainnya untuk membangun olahraga ini secara kolektif. Maka, kami mengedepankankan tagline: Sinergi untuk prestasi,” ucap Taufik di ruangan kerjanya, Kompleks Pusat Kegiatan Olahraga Provinsi Lampung di Way Halim, Kota Bandar Lampung, Kamis, 9 Oktober 2025.

“Kami sedang memulai dengan berbagai persiapan non teknis, sementara kami juga harus mempersiapkan urusan teknis teman-teman yang mau ke PON Bela Diri,” kata Taufik melanjutkan.

Karena itu, pada pelepasan kontingen Lampung di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Selasa, 7 Oktober, Taufik mengungkapkan ada hal baru yang dirinya sampaikan. Ia ingin mengubah sedikit demi sedikit tentang apa yamg harus dilakukan sebagai pengurus KONI, khususnya terhadap pembinaan prestasi atlet Lampung.

“Jadi bicara even nasional bukan hanya tentang target. Karena itu prosesnya sangat panjang, dan tidak mungkin instan,” kata Taufik tegas.

Ia mengajak para pengurus KONI Lampung dan para pengurus cabor untuk bekerja keras bersama-sama dan selalu bersinergi dalam melaksanakan pembinaan olahraga.

“Pasti lah kami menargetkan prestasi terbaik. Tetapi kami sudah bicara dengan cabor,  realistis saja. Jangan sampai menjadi beban. Namun bukan berarti kami lepas begitu saja, semua kami monitoring dan evaluasi di lapangan. Kami turunkan tim itu,” ucap Taufik.

Apalagi ada beberapa atlet Lampung tidak bisa diturunkan pada PON Bela Diri. Sebab, mereka sudah masuk tim nasional Indonesia untuk SEA Games, Asian Games atau Kejuaraan Dunia.

Umtuk diketahui, PON Bela Diri ada 10. Meliputi Pencak Silat, Tarung Derajat, Karate, Taekwondo, Gulat, Judo, Jujitsu, Sambo, Kempo, dan Wushu.

KONI Provinsi Lampung hanya mengikuti 9 cabor. Sebab, saat ini kepengurusan cabor Jujitsu tidak ada di Bumi Ruwa Jurai. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *