Cyberindonesia.net – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Lampung telah menyelesaikan pendadaran fisik dan mental bagi 81 atlet yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri di Kudus, Jawa Tengah, 12 Oktober 2025.
Pendadaran berlangsung di Batalyon Infantri 9 Desa Batu Menyan, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, pada 29-30 September 2025.
Ketua Umum KONI Lampung Taufik Hidayat menuturkan pendadaran selama dua hari di Camp Marinir sesuai tagline KONI Lampung, yakni “Sinergi untuk Prestasi.”
“Walaupun singkat, kita melihat outputnya sudah sesuai harapan. Semua (atlet) mengikuti dengan antusias dsn gembira,” tutur Taufik.
Ia optimistis pendadaran akan berdampak mendorong mental atlet yang lebih kuat dan visi perjuangan yang tidak mengenal menyerah serta tak takut menghadapi lawan manapun.
“Atlet termotivasi memberikan yang terbaik, dan pada akhirnya kita harapkan mencapai prestasi tertinggi di PON Bela Diri nanti,” kata Taufik Hidayat.
Taufik Hidayat mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Komandan Brigif beserta seluruh jajaran Batalyon Brigif Piabung, yang telah memberikan dukungan penuh berupa tempat, fasilitas, dan tenaga pelatih selama kegiatan berlangsung.
“Pelatihan yang telah kita laksanakan ini merupakan bagian penting dari pembinaan mental dan fisik atlet. Kita semua menyadari bahwa kemampuan teknis dan fisik saja tidak cukup. Diperlukan pula ketahanan mental, kedisiplinan tinggi, serta semangat juang yang kuat untuk bisa tampil maksimal di ajang PON yang sangat kompetitif ini,” ucapnya.
Motivasi dan semangat bertanding, lanjut Taufik Hidayat, adalah modal utama dalam menghadapi persaingan di tingkat nasional. Tanpa semangat, sehebat apapun teknik yang dimiliki, tak akan membawa hasil yang maksimal.
“Dukungan dari Batalyon Brigif tidak hanya membantu secara teknis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, semangat tempur, serta ketangguhan mental yang sangat dibutuhkan oleh para atlet beladiri kita” ujarnya.
Taufik Hidayat menegaskan bahwa setelah kel uar dari “kawah chandradimuka” ini, tugas terberat seluruh atlet ke Kudus adalah membawa nama besar Lampung.
“Bertandinglah dengan semangat ksatria, menjunjung tinggi sportivitas, dan jangan pernah takut menghadapi siapapun. Ingatlah, kalian tidak berjuang sendirian. Seluruh rakyat Lampung berdiri di belakang kalian,” kata Taudik Hidayat.
Ia menegaskan kembali, bahwa tugas atlet tidak ringan, namun sangat mulia. Bertanding dengan penuh semangat, junjung tinggi sportivitas, dan jangan pernah takut menghadapi lawan.
“Kalian adalah duta kehormatan Lampung. Keberhasilan dalam PON bukan hanya tentang medali, tapi juga tentang menunjukkan karakter, semangat, dan perjuangan. Namun tentu saja, kita semua berharap kalian pulang membawa prestasi, membawa kebanggaan bagi Lampung tercinta,” katanya lagim
Percaya Diri dan Disiplin
Sementara atlet Kempo, Anggino mengatakan bahwa manfaat dari pendadaran dua hari ini sangat besar.
“Kami merasakan hal yang bagus dalam peningkatan kepercayaan diri dan disiplin. Kami sangat berterima kasih kepada KONI Lampung menggelar acara ini tepat. Meskipun secara waktu penyelenggaraan terlalu mepet. Namun ini cukup memberikan bekal kepercayaan diri, keberanian dan mental serta disiplin atlet,” katanya.
Anggino mengatakan bahwa ke depan pendadaran dapat dilakukan dengan durasi yang lebih panjang.
“Ya memang kami maklum karena kepengurusan KONI Lampung saat ini kan memang baru dan PON Bela Diri juga terkesan mendadak. Namun, materi yang diberikan para prajurit sangat bagus dan berkesan pada diri kami. Saran kami ke depan, bisa direncanakan lebih lama dengan teori dan praktek.” tutur atlet Kempo pada nomor Embu Solo putra dan Randori di tas 75 Kg itu.***

