Cyberindonesia.net – Pengurus Provinsi (Pengprov) Paralayang Lampung mengirimkan 11 utusan ke Bukit Santiong, Subang, Provinsi Jawa Barat, Jumat, 19 September 2025. Terdiri dari delapan calon pilot Paralayang, dan tiga pilot melaksanakan ujian pengambilan lisensi.
Ketua Paralayang Lampung Letkol Laut (T) Gatot Suryono menyebutkan bahwa delapan calon pilot akan menjalani uji terbang dan first jump (terbang perdana). Mereka adalah Hafiz dari Lampung Selatan, Nova (mahasiswi Itera), Agit D. Aprianata (mahasiswa Unila), Dwi Almuzaki (mahasiswa Unila), Rae Oqcivo (Paralayang Lampung Club), Anna Juwita (Paralayang Lampung Club), Reyhan (Paralayang Lampung Club), dan Aris Suntoro (Paralayang Lampung Club).
Sementara tiga pilot yang melaksanakan ujian pengambilan lisensi adalah Haris Nasution (mahasiswa Universitas Lampung), Rahmawati Susana (Lampung Selatan), dan Ade Anisa (Lampung Selatan).
“Bukit Santiong merupakan lokasi yang sudah ditemtukan oleh Pengurus Pusat Paralayang untuk lokasi ujian terbang perdana dan selanjutnya dilaksanakan di pengprov masing-masing,” kata Gatot jelang keberangkatan ke Subanh, pada Jumat malam.
Saat ini, Lampung memiliki empat pilot Paralayang senior. Keempatnya sudah memiliki lisensi terbang nasional.
Mereka adalah Gatot Suryono lisensi PL2, Bambang Abiyono (PL2), Budhi Marta Utama (PL1), dan Lunto Hasan (PL1).
“Kami terus merekrut calon-calon pilot Paralayang di Lampung, terutama untuk para pelajar dan mahasiswa. Dengan semakin banyak pilot dari anak-anak muda, maka masa depan Pealayang Lampung semakin baik dan prestasi akan terus bisa ditingkatkan,” tutur Gatot.
Selain dirinya, terus Gatot, Paralayang senior juga turut mendampingi menuju Subang. Yakni, Budi Marta Utama, Hengky, dan Qomaruddin.
Budi Marta menambahkan bahwa keikutsertaan mereka untuk mendampingi dan memberikan berbagai advis bagi adik-adik yang melakukan first jimp maupun ujian lisensi.
“Tentu sebagai penghobi dan praktisi Paralayang, kami juga ikut terbang di Subang. Karena lokasinya sangat bagus dan bagi para pilot Paralayang Indonesia memiliki kebanggaan bisa terbang di sana,” ujarnya.***