Demokrasi Nepal mencapai puncaknya pada hari ini, Selasa, 16 September 2025. Generasi Digital, biasa disebut Gen Z mencatat sejarah negara kecil di kaki Gunung Himalaya tersebut.
Gen Z Nepal memelopori pemilihan perdana menteri lewat voting digital. Hebatnya lagi, pemilihan melalui server Discord itu buatan mereka sendiri. Tak butuh bujet miliaran. Murah, cepat dan kredibel.
“Parlemen digital” itu memilih bareng siapa paling layak menjadi perdana menteri interim. Dan pemenangnya adalah Shusila Karki. Perempuan yang pernah menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) Nepal. Eranya memimpin MA, Shusila Karki dikenal bersih dan tegas.
Sebelumnya, Pemerintah Nepal yang dikuasai Partai Komunis mengekang akses 26 aplikasi media sosial. Termasuk di antaranya Facebook dan X. Itu jadi triger awal kemarahan warga yang didominasi Gen Z.
Demontrasi terjadi. Chaos tak terhindarkan. Kerusuhan terjadi di negeri berpenduduk 30 juta jiwa itu. Nepal benar-benar membara. Puluhan pengunjuk rasa tewas. Sementara ratusan lainnya luka-luka, termasuk petugas polisi.
PBB pun bereaksi. PBB menuntut penyelidikan cepat dan transparan atas kekerasan tersebut.
Senin malam pekan lalu, Menteri Dalam Negeri Ramesh Lekhak undur diri. Selasa, giliran Perdana Menteri KP Sharma Oli memberikan surat undur dirinya kepasa Presiden Ram Chandra Poudel.
Hari Oli undur diri, demonstrasi semakin tak terkendali. Pengunjuk rasa membakar parlemen. Bahkan, Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel dikejar demontrans di jalanan ibu kota Kathmandu.
Miris. Paudel ditendang hingga terjatuh. Beruntung, ia cepat bangkit dan berlari menyelamatkan diri.
Pemerintahan pun kolaps. Gen Z gerak cepat. Lewat ruang digital yang mereka bangun sendiri, terpilihlah Shusila Karki. Perempuan pertama yang menduduki jabatan tertinggi di Nepal.
Tapi bukan itu intinya. Paling menarik adalah bagaimana Gen Z mampu menghadirkan demokrasi paling simple.
Tidak ada kampanye, taburan baliho atau pun pamflet. Tak perlu lagi debat-debatan. Langsung pemilihan. Bukan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Bukan pula di parlemen. Tapi di Discord. Voting digital lewat ratusan chanel namun mengcover jutaan suara dan menghasilkan satu keputusan. Keren banget. Ini level ide tingkat dewa loh!
Gen Z Nepal berani tampil. Membuktikan bahwa Discord bukan saja tempat interaksi dunia maya. Bukan cuma bicara anime atau loe gue. Jadi keputusan politik. Discord bisa buat perubahan!***

