Cyberindonesia.net – Pegulat muda Lampung sukses meraih dua medali pada Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Gulat di Padang, Sumatera Barat, awal Agustus 2025 lalu. Yaitu, medali Perak dan Perunggu.
Meski demikian, Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Indonesia (PGSI) Lampung, belum puas. Kini, PGSI memoles kualitas para pegulat Bumi Ruwa Jurai guna menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri di Kudus, Jawa Tengah, Oktober mendatang..
Pada Kejurnas Padang, Lampung mengirimkan 11 atlet, empat putri dan tujuh putra. Pegulat putri adalah Chelsea Kelas 48 Kg, Janet Kelas 53 Kg, Bunga Aulia Kelas 55 Kg, dan Anneke Rofiqoh Kelas 68 Kg.
Pegulat putra yakni Wilner Kelas 55 Kg Gaya Bebas, Dimas Fernando Kelas 65 Kg Gaya Bebas, Billy Kelas 67 Kg Greeco Roman, Abimanyu Kelas 77 Kg Greeco Roman, Bramantyo Kelas 82 Kg Greeco Roman, Teguh Wibowo Kelas 86 kg Gaya Bebas dan Fatih Kelas 92 Kg Gaya Bebas.
Medali Perak dipersembahkan Bramantyo. Ia masuk final Kelas 77 Kg Greeco Roman. Sayang, ia harus mengakui keunggulan pegulat SMANOR Jawa Timur Raditya Alfian Wiratama. Perunggu di kelas ini diperoleh pegulat Jambi Septiano Alfarizi, dan Sulistiono dari Tanjung Balai, Sumatera Utara.
Satu lagi medali Lampung dipersembahkan oleh John Billy Mulia Parasian Gultom dari Kelas 67 Kg Greeco Roman. Ia dan pegulat Solok, Sumatera Barat Muhammar Ananda Rizki harus puas meraih Perunggu. Sementara Emas diraih pegulat DKI Jakarta Zidane Zidan, yamg mengalahkan pegulat Kalimantan Timur M. Ivanto di partai final.
Pelatih Gulat Lampung Dedi Gultom mengakui hasil Kejurnas Padang masih jauh dari harapan. “Pasti kami tidak puas dengan hasil ini walaupun sari seluruh provinsi peserta memang (pegulatnya),bagus-bagus,” ucanya.
Pelatih menjadikan hasil Kejurnas sebagai pengalaman untuk melihat peluang ke depan pada even-even lainnya, termasuk PON.
“Kita harus lebih giat latihan terutama fisik dan tehnik serta lebih banyak mengikuti kompetisi untuk pengalaman tanding karena persaingan Gulat sangat ketat,” kata Dedi.
Sementara Ketua Umum Pengprov PGSI Lampung Maktub DJaiz memastikan adanya evaluasi yang serius untuk menaikkan kualitas para pegulat muda Lampung. Hal itu harus mulai dipacu sekembalinya dari Kejurnas Padang.
“Alhamdulillah dua pegulat kami mampu masuk ke empat besar. Satu di antaranya bahkan mampu menembus babak final meskipun harus mengakui keunggulan lawan dari Jawa Timur. Kami meraih medali Perak. Satu lagi terhenti di semifinal dan mendapatkan medali perunggu,” ucapnya.
Menurut Maktub, yang perlu disikapi adalah tentang penampilan secara menyeluruh anak anak Lampung di Universitas Negeri Padang (UNP). Beberapa kelemahan mendasar yang harus dibenahi, yaitu terkait stamina dan teknik.
“Kalau teknik, kami harus banyak melakukan uji tanding ke luar daerah untuk mencari lawan-lawan yang sepadan. Namun khusus untuk menempa fisik, mungkin menjelang PON Bela Diri Oktober nanti adalah pekerjaan utama kami,” ujarnya.***

