Gubernur Lampung Dorong Industri Berbasis Desa

Cyberindonesia.net – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal optimistis pendapatan per kapita bisa meningkat tajam jika rantai produksi dari hulu ke hilir. Karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggandeng Institut Teknologi Sumatera (Itera) dalam mengelola komoditas unggulan secara mandiri agar memberi nilai tambah nyata bagi masyarakat desa.

“Jika rantai produksi dari hulu ke hilir dikelola masyarakat Lampung, pendapatan per kapita bisa meningkat tajam,” ucap Kiyai Mirza, sapaan akrab Gubernur Lampung, di Kampus Itera, Kawasan Kota Baru Lampung, Selasa, 2 September 2025.

Kenyataannya, lanjut Kiyai Mirza, 70 persen uang dari Provinsi Lampung justru mengalir ke luar daerah. “Ini yang memicu kemiskinan dan rendahnya IPM kita,” ujar Gubernur Lampung.

Kiyai Mirza menegaskan bahwa kemajuan Lampung bergantung pada pendidikan, riset, serta keberanian mengelola potensi Lampung. Menurutnya, .pendidikan, penelitian, dan hilirisasi komoditas strategis Lampung adalah kunci kemajuan daerah.

Kiyai Mirza menyoroti potensi besar Lampung pada singkong, jagung, padi, kopi, dan cokelat. Namun, nilai tambah dari komoditas itu selama ini banyak dinikmati pihak luar karena minimnya pengolahan di tingkat lokal.

Untuk itu, Kiyai Mirza mendorong industrialisasi berbasis desa. Seperti pengeringan hasil panen, pengolahan singkong menjadi produk turunan (mokaf), serta produksi pakan ternak berbasis jagung. Konsep pembangunan yang diusung adalah bottom-up economy, menarik aliran uang dari kota ke desa melalui mekanisme harga komoditas, koperasi merah putih, serta program MBG (Makan Bergizi Gratis).

Pada kesempatan itu, Rektor I Nyoman Pugeg mengajak Gubernur Lampung meninjau sejumlah lokasi pengembangan inovasi kampus, antara lain Padi Lahan Kering, Gedung IWACI, dan Kebun Raya Itera.

Menurut Rektor, lahan sawah kering menjadi salah satu inovasi yang menjadi solusi Itera untuk menghadapi keterbatasan lahan pertanian konvensional serta berkurangnya minat generasi muda menjadi petani.

Dalam sesi diskusi, Rektor Nyoman Pugeg memaparkan posisi strategis Itera sebagai perguruan tinggi teknologi yang fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi peradaban. Mulai dari IT dan kecerdasan buatan, bioteknologi, energi baru terbarukan, kemaritiman, kebencanaan, hingga atmosfer dan antariksa.

“Kami ingin Itera hadir bukan hanya sebagai kampus, tetapi sebagai pusat inovasi yang menjawab kebutuhan pembangunan Lampung dan Indonesia,” ujarnya..

Nyoman menjelaskan Itera memiliki tiga fakultas besar dengan puluhan program studi, ditunjang berbagai pusat riset seperti SDG Center, Halal Service Center, Space Observatory, hingga Botanical Garden.

“Kolaborasi dengan Pemprov Lampung sudah kami bangun sejak 2019, dan kami siap memperluas sinergi di bidang riset pangan, energi, lingkungan, transportasi, dan pemerataan ekonomi wilayah,” tuturnya.

Kunjungan Gubernur Lampung ke Itera didampingi sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemprov Lampung. Gubernur disambut Rektor Itera I Nyoman Pugeg Aryantha, beserta jajaran civitas akademika. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *