Atlet Parkour Metro Sabet Perunggu Indonesia Open Gymnastics 2025

Olahraga148 views

Cyberindonesia.net – Mukhlis Aprianto, atlet parkour mengharumkan Provinsi Lampung pada ajang Indonesia Open Gymnastic 2025 di Bandung, Jawa Barat, 12-13 Juli 2025.

Atlet asal Kota Metro yang turun di nomor Freestyle berhasil merebut medali perunggu. Sedangkan perak diraih Idham Firdaus Nettechoven (Jakarta), dan emas dirai Reza Marhenis Putra Tirta Fansa (Jakarta).

Sukses Mukhlis jadi angin segar bagi pembinaan Parkour. Apalagi, cabang olahraga yang bernaung di bawah Persatuan Senam Seluruh Indonesia (Persani) — sekarang berbah nama Federasi Gynastic Indonesia (FGI) — akan masuk pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Nusa Tenggara Timur-Nusa Tenggara Barat 2028.

Indonesia Open Gymnastic 2025 digelar Pengurus Besar (PB) Persani dan Parkour Indonesia. Pada ajang ini, ada dua nomor yang dipertandingkan. Yaitu, Freestyle dan Speed, untuk kategori kelompok umur, wanita, dan open.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) FGI Sari Kencana Ayu mengatakan, para atlet parkour telah menunjukan keterampilan dan keberaniannya dalam berkompetisi, hal ini sangat membanggakan bagi FGI.

“Selamat atas para pemenang, mudah-mudahan Indonesia Open, jadi ajang perkembangan dan inspirasi, bagi atlet muda khususnya,” ujar dia.

Mukhlis tak menyangka meraih prestasi. Pasalnya, para atlet yang ikut dalam ajang ini benar-benar skala nasional.

“Saya fokus konsisten trik tidak ada yang landingnya salah, dan alhamdulillah sudah maksimal,” ujar pria yang berlatih parkour sejak 2011 lalu.

Mukhlis yang juga membuka kelas parkour untuk usia dini di Kota Metro, berharap kelak banyak bibit asal Lampung bisa berkembang dan bisa berkompetisi di tingkat nasional, hingga menjadi juara.

Sementara itu, tokoh dibalik hadirnya komunitas Parkour di Lampung, Acung mengatakan bahwa olahraga ini sudah saatnya kembali dibangunkan di Lampung.

“Parkour memang sudah lama sekali saya dan teman-teman geluti. Namun karena belum faham terkait organisasinya, maka kami berdiri sendiri. Selama ini hanya sebatas komunitas meskipun sering juga ikut kompetisi di beberapa derah. Sepulang dari Bandung ini kami ingin beraudiensi dengan ketua umum Pengprov Federasi Gynastic Indonesia Lampung dan sowan sebagai anak,” katanya.

Acung menegaskan bahwa kans besar ada pada Parkour ini dikembangkan di Lampung. Karena ternyata di Lampung cukup banyak penggemarnya serta kemungkinan dikembangkan sangat terbuka.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *