Cyberindonesia.net – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti resmi menutup
Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Sumatera 2025 di Lampung City Mall, Kota Bandar Lampung, pada Rabu, 25 Juni 2025.
Destry juga mengapresiasi Provinsi Lampung sebagai tuan rumah pertama FESyar Sumatera yang sebelumnya lebih sering digelar di kota lain, seperti Medan.
Dia mengingatkan bahwa prinsip ekonomi syariah tidak selalu berorientasi pada profit, tetapi juga mencakup wakaf produktif sebagai bagian dari amal jariyah.
Destry juga mengajak masyarakat berkontribusi, termasuk melalui kegiatan seperti Pojok Kopi Wakaf yang ada di area FESyar.
“Mari kita minum kopi sambil berwakaf. In Syaa Allah menjadi catatan amal kita di kemudian hari,” tutur dia.
Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan Lampung sebagai tuan rumah.
“Sebagai tuan rumah FESyar Regional Sumatera tahun ini, Lampung merasa sangat bangga dan terhormat. Kami berkomitmen penuh untuk terus mendorong perkembangan ekonomi syariah di Lampung khususnya dan Sumatera pada umumnya, melalui berbagai program dan kebijakan yang mendukung,” ujar Jihan
Wagub Lampung juga menekankan pentingnya perdagangan dalam Islam dan menilai FESyar sebagai salah satu upaya nyata untuk mewujudkan prinsip-prinsip syariah dalam aktivitas ekonomi.
“Saya ingat ada satu riwayat bahwasannya Nabi Muhammad SAW pernah mengatakan, bahwa 9 dari 10 pintu rezeki yang diberkahi adalah melalui berdagang, berniaga. Untuk itu, ini adalah satu langkah konkret di mana kita mengindahkan apa yang diriwayatkan Nabi Muhammad,” ujar Jihan
Selama lima hari penyelenggaraan FESyar, Wagub Lampung berpendapat ada lima capaian atau output penting yang berhasil diraih, mulai dari peningkatan jejaring pelaku ekonomi syariah, penguatan halal value chain, peningkatan literasi keuangan syariah, dukungan terhadap ekonomi pesantren, hingga tumbuhnya sinergi antar-stakeholder.
“FESyar ini sangat strategis programnya untuk Provinsi Lampung untuk mendukung ekonomi pesantren kita lebih maju lagi,” kata Jihan.
Wagub Lampung berharap semangat FESyar tidak berhenti sampai di sini, melainkan menjadi titik tolak untuk memperkuat inovasi, literasi, dan inklusi keuangan syariah secara berkelanjutan.
“Saya mengajak semua pihak untuk terus berkontribusi menjadikan Sumatera sebagai poros utama ekonomi syariah nasional. Hingga akhirnya mengukuhkan posisi bangsa kita sebagai pusat ekonomi syariah dunia,” ucapnya.
Wagub Lampung juga menyampaikan apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung serta seluruh pihak yang telah mendukung kesuksesan FESyar Regional Sumatera 2025.
“Semoga apa yang telah kita capai selama FESyar ini dapat menjadi modal berharga untuk terus melahirkan ide-ide segar, inovasi baru, dan komitmen yang lebih kuat untuk mengembangkan ekonomi syariah,” ujar Jihan
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Bimo Epyanto dalam laporaannya mengatakan bahwa FESyar Sumatera 2025 telah terlaksana dengan baik, dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Ajang itu melibatkan 210 UMKM dari seluruh Sumatera.
Ia mengapresiasi sinergi Pemprov Lampung, KDEKS, OJK, dan berbagai lembaga lain.
Selain pameran dan forum, Bimo menyampaikan bahwa FESyar juga melibatkan berbagai kompetisi ekonomi syariah, pelatihan dai dan influencer, serta peluncuran program strategis seperti zona kuliner halal, wisata ramah muslim, dan sertifikasi halal bagi 100 pelaku usaha.
Ia juga mengungkapkan BI bersama pesantren Darul Amal Lampung meluncurkan aplikasi manajemen pesantren digital Santri Link, yang menjadi proyek percontohan pertama di Indonesia.
“Kegiatan FESyar 2025 telah berhasil mempromosikan produk-produk UMKM yang halal kepada masyarakat dan pengunjung di Kota Bandar Lampung,” ujarnya.
Bimo menyebut pelaksaan FESyar ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh elemen masyarakat dalam membangun ekosistem ekonomi syariah.
“Semoga dengan pelaksanaan Fesyar Regional Sumatera 2025 ini menjadi upaya dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah di wilayah Sumatera pada umumnya dan Provinsi Lampung pada khususnya,” ujar Bimo.***