23 Negara Asia Pasifik Tegaskan Komitmen Eliminasi Malaria

Kesehatan110 views

Cyberindonesia.net – Sebanyak 200 peserta dari 23 negara mengikuti Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria ke-9 di Bali, 16-17 Juni 2025. Pada konferensi tingkat tinggi ini,
Pemerintah Indonesia menegaskan komitmennya untuk memimpin upaya eliminasi malaria di kawasan Asia Pasifik.

Plt Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI drg. Murti Utami, MPH., menyampaikan bahwa forum ini menjadi momentum penting bagi negara-negara Asia Pasifik untuk menyatukan langkah dan memperkuat komitmen menuju eliminasi malaria secara menyeluruh.

“Kita tahu bahwa malaria bukan hanya isu kesehatan, tetapi juga berkaitan erat dengan keadilan, pembangunan, keamanan, dan kebijakan publik,” ujar Murti saat membuka pertemuan, Senin.

Meski sejumlah negara telah mencatat kemajuan signifikan dalam pengendalian malaria, kawasan Asia Pasifik masih menghadapi berbagai tantangan besar. Seperti tingginya beban kasus, mobilitas lintas batas, munculnya malaria zoonotik, resistensi obat, serta dampak perubahan iklim.

“Kita tidak memulai dari nol. Di seluruh kawasan, kita telah memiliki fondasi yang kuat, termasuk upaya berbasis komunitas dan inovasi-inovasi yang berhasil. Yang kita perlukan saat ini adalah mempercepat, menyelaraskan, dan mempertahankan upaya-upaya tersebut,” ucap Murti.

Indonesia juga menekankan pentingnya diplomasi kesehatan dan solidaritas regional sebagai kunci untuk mencapai target eliminasi malaria pada 2030.

“Mari manfaatkan forum ini untuk mempererat kolaborasi, tidak hanya antar Kementerian Kesehatan, tetapi juga lintas sektor dan lintas negara,” tutur Murti.

Dalam sambutan video yang ditayangkan di forum, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas kepemimpinannya dalam memerangi malaria, baik di tingkat nasional maupun regional.

“Eliminasi nasional bukanlah hal yang mustahil—target ini berada dalam jangkauan. Kemajuan signifikan dalam pengurangan penularan juga telah dicapai di berbagai negara lain di kawasan Asia Pasifik,” ujar Tedros.

Namun demikian, ia mengingatkan bahwa pencapaian ini kini menghadapi tantangan yang semakin kompleks, terutama dalam konteks pendanaan kesehatan global.

“Hal ini membutuhkan komitmen politik yang berkelanjutan serta kolaborasi yang lebih luas antar sektor, negara, dan mitra pembangunan,” katanya.

Asia Pacific Leaders’ Summit on Malaria ke-9 turut dihadiri pemimpin politik, pakar kesehatan, mitra pembangunan, dan organisasi masyarakat sipil. Pertemuan ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas sektor dan lintas negara dalam menanggulangi malaria, penyakit yang masih menjadi tantangan kesehatan masyarakat di kawasan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *