Karateka Lampung Bawa Pulang 12 Medali dari Kejurnas Riau

Olahraga158 views

Cyberindonesia.net – Karateka Lampung membawa pulang 12 medali dari Kejuaraan Nasional (Kejurnas) di Gelanggang Remaja Pekanbaru, Riau, 16-18 Mei 2025. Rinciannya, 1 emas, 2 perak, dan 9 perunggu.

Sebenarnya, ada 3 karateka Lampung menembus grand final pada Kejurnas yang memperebutkan Piala Ketua Umum Pengurus Besar FORKI III 2025 tersebut. Sayang, 2 di antaranya terhenti di semifinal.

Meski demikian, target 1 medali emas oleh Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (FORKI) Lampung terpenuhi. Medali emas dipersembahkan Muhfida Khoirunnisa kumite -47 kg Cadet Putri.

Sementara 2 medali perak diraih Askia Adelia pada kelas Cadet Kumite -54kg Putri, dan Aurelia Alinka Wijaya di kelas Kumite -48kg Junior putri.

Sedangkan 9 medali perunggu diperoleh karateka Jayeng Prakoso.(Kata Perorangaan Cadet putra), Haray Shoke Lamindo (Kata Perorangan Junior putra), Ar Rafi Heriyanto (Kumite Cadet -52kg putra), Tria AD (Kumite Cadet -61kg Putri), Kenzi (Cadet Kumite -70kg putra), Habib (Kumite Junior +76kg putra), Farel (Kumite U21 -67kg putra), Erik (Under Kumite -55kg putra), dan Abian (Under Kumite +84kg Putra).

Sekum Pengprov Forki Lampung Indra mengatakan bahwa capaian anak-anak Lampung dinilai cukup baik dan mulai ada peningkatan dalam mental bertanding. Terbukti Lampung masih mampu berada di posisi 10 besar dari 27 peserta Kejurnas kali ini.

“Tentu kami sangat bersyukur dengan capaian ini. Target satu medali emas realistis, karena pesaing di karate sangat berat. Kali ini, kami masih mampu memperoleh satu medali emas, 2 perak dan 9 perunggu,” kata Indra sepulang dari Kejurnas.

Dari 30 kelas yang diikuti, Lampung berhasil meloloskan 12 kelas ke semifinal. Ini bukan hal yang mudah, karena lawan-lawan yang dihadapi semakin beragam dan kuat dalam teknik dan stamina.

“Setelah ini kami lakukan evaluasi yang mendalam. Artinya, dari 12 semifinalis, kami masuk final 3 nomor. Kans untuk medali emas juga tiga. Namun sayangnya, hanya satu. Catatannya bahwa kami masih kalah jam terbang dengan daerah-daerah lain. Fokus kami tetap pada dua hal, yaitu teknik dan stamina,” katanya.

Ini masih terus menjadi fokus dalam mempersiapkan karateka ke beberapa even selama menjelang Babak Kualifikasi PON di tahun 2027, hingga menjelang PON 2028. Karena karate memiliki kalender kejuaraan dalam menentukan kelolosan atletnye ke PON.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *