Refleksi Dua Dasawarsa Reza Rahadian

Budaya, Nasional108 views

Cyberindonesia.net – Memteri Kebudayaan Fadli Zon hadir dana menerima buku “Mereka yang Pertama,” Refleksi Dua Dasarasa perjalanan Reza Rahardian di industri film Indonesia. Peluncuran buku digelar di Bentara Budaya Jakarta, Senin, 28 April 2025.

Buku yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama ini menceritakan perjalanan panjang Reza Rahadian dalam industri film dan kreatif. Tidak hanya sebagai bentuk dokumentasi, buku ini juga menjadi refleksi atas proses belajar dan transformasi Reza sepanjang 20 tahun kariernya.

Sejumlah tokoh budaya dan industri kreatif turut hadir. Di antaranya, Adi Ekatama dari Kompas Gramedia Group, editor buku Andi F. Yahya, koreografer Siko Setyanto, komposer Kasimyn, produser film Gita Fara, penulis skenario Felix K. Nesi, Direktur Jakarta Film Week Rina Damayanti, dan Direktur Jogja-NETPAC Asian Film Festival Ajish Dibyo.

Menteri Kebudayaan menerima buku tersebut bersama Didit Prabowo, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Happy Salma, Rosiana Silalahi, serta Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

Dalam kesempatan itu, Fadli Zon mengapresiasi karya Reza sebagai catatan penting perjalanan insan seni Indonesia.

Dalam sambutannya, Reza Rahadian menegaskan bahwa program Refleksi Dua Dasarasa bukan sekadar perayaan. Melainkan momen belajar dan membuka lembaran baru.

“Semua pencapaian saya bermula dari kepercayaan orang lain. Program ini adalah bentuk penghormatan atas perjalanan itu, sekaligus ajakan untuk terus belajar, bertransformasi, dan tetap rendah hati,” ujar Reza dalam keterangannya yang diterima Selasa, 29 April 2025.

Reza Rahadian selama ini berperan aktif dalam berbagai program pemajuan perfilman Indonesia. Kementerian Kebudayaan mencatat keterlibatan Reza dalam penyelenggaraan Festival Film Indonesia dan keikutsertaan Indonesia dalam festival film internasional.

Melalui karya Reza dan sineas Indonesia lainnya, Fadli Zon menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk mendukung keberlanjutan pengembangan perfilman nasional. Fokus utama ke depan adalah memperkuat kehadiran Indonesia di festival internasional dan membangun ekosistem perfilman yang lebih kuat.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *